ALLNiteCafe Site

Ikon

Allnitecafe Global Tips & Guide! | Tips Chatting MIRC & Yahoo! Messenger | Hacking | Browsing | All The best Solution. It's all here!

Membuat Baca Selengkapnya di Blog

Mungkin masih ada yang bingung bagaimana membuat ‘Baca Selengkapnya’ atau ‘Read More’ di blogger/blogspot. Kalau di wordpress memang lebih mudah. Tapi di sini saya akan membahas tentang
membuat ‘Baca Selengkapnya’ di blogger/blogspot. Berikut langkah-langkahnya. Baca entri selengkapnya »

Filed under: Belajar PHP, , ,

Kisah Sang PHP Bag 3

Bagian 3: Esok Adalah Kemarin *)

*) Salah satu judul episode Star Trek: The Next Generation (Tomorrow is Yesterday).

Berputar-putar, Berulang-ulang

Oke, saya mengerti kebingungan Anda ketika membaca judul di atas. Saya punya sedikit saran untuk Anda untuk tidak mencoba terlalu serius memahami arti dari sub judul di atas. Lebih baik kita berkonsentrasi kepada bahasannya, karena saya memiliki sedikit rahasia untuk Anda; saya tidak pernah terlalu peduli pada judul yang saya buat sendiri. Apalah arti sebuah judul.

Pada bagian yang terdahulu, kita telah mempelajari pernyataan kondisional dan operator, baik operator aritmatik maupun operator logika dalam PHP.Anda juga telah belajar bagaimana PHP dapat memproses data yang dimasukkan melalui form HTML. Sekarang kita akan mempelajari lebih dalam lagi dalam topik pemrosesan form dengan fokus bagaimana PHP menangani elemen-elemen form seperti list (daftar), radio button (tombol radio) dan checkbox (kotak cek), termasuk pemahaman mengenai variabel array (larik).

Tanpa banyak pengantar lagi, langsung saja kita mulai dengan melihat bentuk-bentuk perulangan (loop) dalam PHP. Warp Nine and engaged!.

Kembali ke Masa Depan, Menuju Masa Lampau

Perulangan (loop) adalah sebuah struktur kontrol dalam program yang memungkinkan kita untuk mengulangi eksekusi kumpulan pernyataan/kode/perintah PHP yang sama. Pengulangan ini dapat terjadi secara tidak terbatas, namun tentu kita masih cukup sehat untuk tidak membuat aplikasi yang tidak pernah selesai karena tidak pernah berhenti mengulangi suatu bagian kode PHP. Oleh karena itu, kita akan mempelajari cara pembatasan perulangan bagian kode dalam PHP.

Kita dapat membatasi perulangan eksekusi perintah PHP ini dengan kondisi yang kita tetapkan sendiri, atau dengan memberikan jumlah perulangan yang kita ingin lakukan. Model/bentuk perulangan dalam PHP tidak hanya satu macam, kita akan mencoba membahas satu per satu.

Bentuk paling sederhana dari perulangan dalam PHP adalah perulangan dengan perintah “while“. Berikut adalah notasinya.

while ( kondisi )
{
lakukan hal ini!;
}

Contoh nyata dalam kegiatan harian Anda misalnya.

while ( bak mandi belum penuh )
{
timbalah air untuk mengisi bak mandi!;
}

Dalam bentuk perulangan while, sepanjang kondisi yang dievaluasi menghasilkan nilai true, maka seluruh perintah PHP yang berada di antara tanda kurung kurawal (blok perintah PHP) akan dieksekusi secara berulang. Perulangan eksekusi perintah ini baru berakhir jika kondisi yang dievaluasi memberikan nilai false, dan perintah PHP setelah blok perulangan akan dijalankan.

Untuk contoh kegiatan harian Anda di atas, sepanjang bak mandi masih berada dalam kondisi belum penuh (evaluasi kondisi menghasilkan true), maka Anda wajib terus menimba air mengisi bak mandi. Anda baru diperkenankan berhenti menimba air jika bak mandi yang Anda isi telah penuh (evaluasi kondisi menghasilkan false). Anda dapat berdoa semoga bak mandi Anda tidak terlalu besar ukurannya dan sumur Anda tidak terlalu dalam.

Mari kita coba mengoperasikan sebuah mesin waktu sederhana yang memberikan gambaran penerapan perulangan while.

<?php// jika form tidak dalam kondisi submit, tampilkan form awal.
if (!$proses)

{

?>

<html>

<head>
</head>

<body>
<h2>Federasi Planet - Mesin Waktu Versi 1.0</h2>
<form action="<? echo $PHP_SELF; ?>" method="POST">
Selamat Datang di Mesin Waktu Versi 1.0.<br>
Mesin ini bekerja dengan menggunakan partikel chronometer,<br>
dan akan membawa Anda ke masa mana pun yang Anda inginkan.<br>
Jika Anda menemukan <i>bug</i> saat mencoba mesin waktu ini,<br>
segera laporkan masalah tersebut ke Pusat Penelitian Federasi Planet,<br>
begitu Anda berhasil kembali ke masa Anda seharusnya.<br>
Jika Anda tidak berhasil kembali, berdoalah agar kami mengembalikan Anda.
<p>
Pilih Tahun Tujuan Anda :
<input type="text" name="tahun" size="4" maxlength="4">
<input type="submit" name="proses" value="Berangkat">
</p>
</form>
</body>

</html>

<?php

}
else
// jika form dalam kondisi submit, proses isian form.
{
?>

<html>

<head>
</head>

<body>

<?php

// tahun ini adalah ...
$tahun_ini = 2002;

// cek tahun tujuan
if ($tahun > $tahun_ini)

{
echo "<b>Menuju ke masa depan...</b><br>";
// gunakan while untuk mencetak urutan angka tahun dari
// masa kini ke masa depan yang dituju.

while ($tahun_ini < $tahun)

{
echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";
$tahun_ini++;
}
echo "Anda sampai ke masa depan, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>"; }

else
{
echo "<b>Menuju ke masa lampau...</b><br>";
// gunakan while untuk mencetak urutan angka tahun dari
// masa kini ke masa lampau yang dituju.

while ($tahun_ini > $tahun)

{
echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";
$tahun_ini--;
}
echo "Anda sampai ke masa lampau, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>"; }

?>

</body>
</html>

<?php
}
?>

Dalam kasus di atas, pertama program mesin waktu akan menanyakan tahun tujuan perjalanan kepada pengguna. Tahun tujuan ini disimpan dalam variabel $tahun dan akan dikirimkan oleh form HTML ke untuk diproses dalam skrip PHP. Skrip PHP akan menguji jika tahun yang dituju adalah di masa depan, maka bentuk perulangan while akan bekerja menghitung maju angka tahun, dengan menambah variabel $tahun_ini (yang awalnya $tahun_ini=2002) sampai nilai $tahun_ini sama dengan $tahun, jika tidak, maka bentuk perulangan while akan bekerja menghitung mundur angka tahun, dengan mengurangi variabel $tahun_ini sampai nilai $tahun_ini sama dengan $tahun.

Catatan di sini, kita menggunakan variabel $proses agar kita dapat menyatukan form isian awal dengan skrip PHP untuk memproses masukan form dalam satu file skrip. Mengenai hal ini, telah dibahas di bagian sebelum ini.

Paling Tidak, Lakukan Sekali Saja…

Bentuk perulangan while akan mengulang eksekusi kumpulan perintah-perintah PHP sampai kondisi yang disyaratkan terpenuhi. Pertanyaannya, bagaimana jika dari awal perulangan (iterasi pertama) kondisi yang disyaratkan telah terpenuhi? Dalam contoh di atas, sebagai contohnya, jika Anda memasukkan tahun tujuan 2002, maka perulangan while di atas tidak akan dilaksanakan walau sekali pun. Bagaimana jika kita ingin memaksa program PHP kita melakukan perulangan atau eksekusi blok while walaupun hanya sekali saja?

Anda bisa merasa lega, karena PHP menyediakan bentuk perulangan do-while untuk memenuhi keinginan Anda. Notasi dari bentuk perulangan ini adalah sebagai berikut.

do
{
lakukan ini!;
} while (kondisi);

Mari kita coba skrip di bawah ini.

<?php

$hitung = 255;

while ($hitung == 350)

{
echo "Perhitungan Tercapai";
break;
}
?>

Berapa kali pun kita menjalankan skrip di atas, tidak akan pernah kita dapatkan hasil yang tampil di layar/browser. Hal ini terjadi karena pada saat while melakukan evaluasi kondisi untuk pertama kali hasilnya adalah false, sehingga blok while tidak pernah akan dieksekusi. Berbeda dengan jika kita menulis skrip PHP sebagai berikut.

<?php

$hitung = 255;

do

{
echo "Perhitungan Tercapai";
break;
} while ($hitung == 350);
?>

Ketika skrip ini dijalankan, maka kita akan mendapatkan tampilan satu baris “Perhitungan Tercapai”, karena dengan bentuk do-while, bagian/blok yang akan dieksekusi secara berulang akan dijalankan terlebih dahulu untuk kemudian di akhir bagian/blok, kondisi yang disyaratkan akan dievaluasi. Hasil evaluasi menentukan apakah bagian/blok tersebut akan dieksekusi ulang atau tidak. Hal ini mengakibatkan bagian/blok perulangan dalam bentuk do-while akan selalu dijalankan, setidaknya sekali saja.

Berikut ini, kita akan memodifikasi mesin waktu kita dengan mengganti bentuk perulangan while menjadi bentuk do-while.

<?php// jika form tidak dalam kondisi submit, tampilkan form awal.
if (!$proses)

{

?>

<html>

<head>
</head>

<body>
<h2>Federasi Planet - Mesin Waktu Versi 1.0</h2>
<form action="<? echo $PHP_SELF; ?>" method="POST">
Selamat Datang di Mesin Waktu Versi 1.0.<br>
Mesin ini bekerja dengan menggunakan partikel chronometer,<br>
dan akan membawa Anda ke masa mana pun yang Anda inginkan.<br>
Jika Anda menemukan <i>bug</i> saat mencoba mesin waktu ini,<br>
segera laporkan masalah tersebut ke Pusat Penelitian Federasi Planet,<br>
begitu Anda berhasil kembali ke masa Anda seharusnya.<br>
Jika Anda tidak berhasil kembali, berdoalah agar kami mengembalikan Anda.
<p>
Pilih Tahun Tujuan Anda :
<input type="text" name="tahun" size="4" maxlength="4">
<input type="submit" name="proses" value="Berangkat">
</p>
</form>
</body>

</html>

<?php

}
else
// jika form dalam kondisi submit, proses isian form.
{
?>

<html>

<head>
</head>

<body>

<?php

// tahun ini adalah ...
$tahun_ini = 2002;

// cek tahun tujuan
if ($tahun > $tahun_ini)

{
echo "<b>Menuju ke masa depan...</b><br>";
// gunakan while untuk mencetak urutan angka tahun dari
// masa kini ke masa depan yang dituju.

while ($tahun_ini < $tahun)

{
echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";
$tahun_ini++;
}
echo "Anda sampai ke masa depan, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>"; }

else
{
echo "<b>Menuju ke masa lampau...</b><br>";
// gunakan do-while untuk mencetak urutan angka tahun dari
// masa kini ke masa lampau yang dituju.

do

{
echo "Saat ini tahun : $tahun_ini.<br>";
$tahun_ini--;
} while ($tahun_ini > $tahun);
echo "Anda sampai ke masa lampau, tahun : $tahun, selamat menikmati.<br>"; }

?>

</body>
</html>

<?php
}
?>

Bagian yang kita modifikasi adalah bagian yang ditampilkan dengan huruf tebal (bold). Modifikasi hanya dilakukan pada bagian yang berfungsi menghitung mundur (kembali ke masa lampau), karena bagian inilah yang akan dijalankan jika isian tahun tujuan sama dengan tahun ini (2002).

Bermain Dengan Bilangan Tertentu

Bentuk perulangan while dan do-while membatasi perulangan berdasarkan kondisi yang dievaluasi, sementara dalam kenyataannya seringkali kita membutuhkan perulangan dalam jumlah yang tertentu. Jika kita ingin mencetak deretan angka dari 1 sampai 100, atau ingin mencetak tag untuk tabel secara berulang dan teratur dalam jumlah pasti. Untuk kebutuhan ini, maka PHP menyediakan bentuk perulangan for yang lebih praktis bagi Anda, programmer PHP yang handal.

Berikut ini adalah notasi dari bentuk perulangan for.

for (nilai awal dari pencacah; kondisi batas; update pencacah)
{
lakukan hal ini!;
}

Pencacah (counter) adalah sebuah variabel PHP yang akan diinisiasi dengan nilai awal, kemudian diupdate nilainya sampai kondisi batas tercapai. Sebagai contoh, jika Anda ingin melakukan perulangan dengan variabel pencacah $ulang, dari nilai pencacah awal = 0 sampai nilai pencacah = 5 dengan kenaikan pencacah = 1, maka notasinya perulangan menjadi sebagai berikut.

for ($ulang = 0; $ulang <= 5; $ulang++)
{
lakukan hal ini!;
}

Perulangan akan berlangsung selama variabel $ulang <= 5 dan pada setiap perulangan variabel tersebut akan diupdate dengan pertambahan nilai sebesar 1 (notasi $ulang++). Jika nilai variabel $ulang telah lebih besar dari 5, maka perulangan berakhir dan program akan diteruskan untuk mengeksekusi baris perintah setelah blok for.

Mari kita lihat bagaimana bentuk perulangan ini dapat berguna.

<html>
<head>
<title>Perulangan Dengan For</title>
</head>

<body>
<center>
Menghitung Perkalian 9 dari bilangan 1 sampai 20.<br>
</center>

<?php

// Tentukan bilangan pengali
$faktorpengali = 9;
// Gunakan perulangan for dari 1 sampai 20
for ($ulang = 1; $ulang <= 20; $ulang++)

{
echo "$faktorpengali x $ulang = ".($faktorpengali * $ulang)."<br>";
}
?> </body>
</html>

Skrip di atas akan membuat daftar perkalian bilangan 1 sampai 20 dengan faktor pengali 9. Pengendalian jumlah perulangan ini akan sangat bermanfaat ketika kita akan membuat tabel pada halaman HTML. Misalkan sekarang kita ingin membuat tabel yang terdiri dari 5 kolom dan 4 baris, maka dengan menggunakan dua buah perintah perulangan for yang bertumpuk (nested) segalanya akan menjadi lebih mudah. Lihatlah contoh skrip berikut ini.

<html>
<head>
<title>Perulangan Dengan For (2)</title>
</head>

<body>
<center>
Membuat Tabel 5 kolom x 4 baris.<br>

<table border=1>

<?php

// Membuat tabel 5 kolom x 4 Baris memerlukan dua buah.
// bentuk perulangan For yang bertumpuk.
// Perulangan For yang pertama akan digunakan untuk
// Membuat baris dengan perintah <tr> yang
// pada setiap baris tersebut akan diisi dengan kolom
// yang dibuat dengan menggunakan perulangan For yang
// kedua dengan perintah <td>.

for ($baris=1; $baris<=4; $baris++)

{
// perulangan pertama untuk baris
?>
<tr>

<?php

for ($kolom=1; $kolom<=5; $kolom++)

{
// perulangan kedua untuk kolom
?>
<td>

<?php
echo "baris $baris, kolom $kolom";
?>

</td>

<?php
}

?></tr>

<?php
}

?> </table>
</center>

</body>
</html>

Hasilnya skrip di atas adalah sebagai berikut

Membuat Tabel 5 kolom x 4 baris.

baris 1, kolom 1 baris 1, kolom 2 baris 1, kolom 3 baris 1, kolom 4 baris 1, kolom 5
baris 2, kolom 1 baris 2, kolom 2 baris 2, kolom 3 baris 2, kolom 4 baris 2, kolom 5
baris 3, kolom 1 baris 3, kolom 2 baris 3, kolom 3 baris 3, kolom 4 baris 3, kolom 5
baris 4, kolom 1 baris 4, kolom 2 baris 4, kolom 3 baris 4, kolom 4 baris 4, kolom 5

Sampai di sini, Anda perlu diberikan ucapan selamat, karena telah mendapat lagi tambahan bekal penting untuk menjadi seorang programmer PHP. Pada perancangan halaman HTML, tabel memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan tata letak komponen dan informasi. Sekarang Anda telah dapat membuat tabel di halaman HTML tidak dengan cara-cara yang menjemukan, namun dengan pemrograman melalui PHP. Siap untuk melanjutkan?

Ada Yang Mau Es Jeruk?

Selain dengan bentuk perulangan for seperti yang telah Anda kenal, PHP juga dengan baik hatinya menawarkan bentuk perulangan foreach, yang didesain untuk digunakan dengan peubah/variabel array/larik. Variabel array, makhluk apa lagi ini?

Baiklah, secara logis memang sebelum membahas mengenai foreach, kita harus mempelajari dahulu mengenai variabel array, dan hal itu yang memang akan kita lakukan. Sebuah bukti bahwa kita semua benar-benar diperbudak oleh logika pemikiran standar. Apa boleh buat.

Sampai saat ini, Anda mungkin baru mengenal variabel yang hanya memiliki satu nilai saja, misalnya $minuman = "Es Teh". Bagaimana jika kita ingin memiliki variabel yang menampung berbagai jenis dari minuman? Di sinilah baru kita perlu memohon bantuan kepada variabel array/larik. Berikut adalah contohnya.

$minuman = array("Es Teh", "Es Jeruk", "Es Cendol", "Es Degan", "Es Kolak");

Kini variabel $minuman adalah variabel array, yang berisi nilai “Es Teh”, “Es Jeruk”, “Es Cendol”, “Es Degan”, dan “Es Kolak”. Anda tentu bisa membuat contoh lain dari variabel array, misalkan untuk mendaftar nama-nama mantan pacar dahulu.

Setiap nilai dari variabel array dapat diakses melalui nomor indeksnya, di mana secara alamiah elemen/nilai pertama dimulai dengan 0 (nol). Sehingga jika kita ingin mengakses nilai “Es Teh”, maka notasinya adalah

$minuman[0]

dan nilai “Es Kolak” dapat diakses dengan notasi

$minuman[4]

Sama seperti variabel tunggal biasa, penamaan variabel array juga harus dimulai dengan tanda $ sebagai tanda variabel dan harus diawali dengan huruf dan dapat diikuti dengan huruf dan angka.

Seperti telah Anda lihat, kita dapat mendefinisikan variabel array sekaligus memberi elemen/nilai dengan perintah/fungsi array(), namun Anda juga memiliki alternatif lain dalam mendefinisikan setiap elemen/nilai untuk setiap notasi indeks, seperti cara berikut.

$minuman[0] = "Es Teh";
$minuman[1] = "Es Jeruk";
$minuman[2] = "Es Cendol";
$minuman[3] = "Es Degan";
$minuman[4] = "Es Kolak";

Nah, apakah masih ada yang mau es jeruk?

Tambahkan Yang Baru atau Ganti Saja

Suatu saat bisa saja Anda ingin menambah jenis minuman dalam variabel array kita, contohlah Anda ingin menambahkan “Es Blewah”, maka Anda dapat menambahkannya sebagai elemen/nilai dengan indeks yang baru, seperti pada contoh berikut.

$minuman[5] = "Es Blewah";

Maka variable array kita akan menjadi seperti ini.

$minuman = array("Es Teh", "Es Jeruk", "Es Cendol", "Es Degan", "Es Kolak", "Es Blewah");

Untuk memodifikasi atau mengganti nilai/element dari variabel array secara mudah dan sederhana Anda tinggal memberikan nilai baru untuk indeks array yang ingin kita ganti. Misalkan Anda ingin mengganti “Es Cendol” menjadi “Es Dawet”, maka tinggal ada tulis sebagai berikut.

$minuman[2] = "Es Dawet";

Sehingga susunan variabel array menjadi seperti di bawah ini.

$minuman = array("Es Teh", "Es Jeruk", "Es Dawet", "Es Degan", "Es Kolak", "Es Blewah");

Variabel array dalam PHP dapat menyimpan baik data string maupun numerik, bahkan dalam sebuah variabel array yang sama dapat ditampung dua jenis data tersebut. Tidak setiap bahasa pemrograman memiliki kemewahan seperti ini.

Indeks elemen pada variabel array yang telah kita bahas di atas semuanya berbentuk numerik, namun sesungguhnya PHP menawarkan lebih dari itu. Kita dapat secara bebas menentukan bentuk indeks dari elemen, misalnya seperti berikut ini.

$minuman['satu'] = "Es Teh";
$minuman['dua'] = "Es Jeruk";
$minuman['tiga'] = "Es Cendol";
$minuman['favorit'] = "Es Degan";
$minuman['tidaklaku'] = "Es Kolak";

Lebih jauh mengenai variabel array akan dibahas lagi artikel khusus mengenai operasi variabel array.

Sekarang Anda dapat mencoba membuat skrip PHP yang memanfaatkan variabel array, masih dengan film favorit kita, Star Trek.

<html>
<head>
<title>Kapal Perang Dalam Star Trek</title>
<base font face="Arial">
</head>
<body>

<?php
// Definisikan Variabel Array
$ufp_ship = array("USS Enterprise", "USS Voyager", "USS Reliant", "USS Defiant");
$klingon_ship = array("B'rel","K't'inga","K'tanco","K'Vort");
?>

<p>
Kapal Perang milik United Federation of Planets (UFP) antara lain:
<ul>

<?php

for ($i=0; $i<sizeof($ufp_ship); $i++)
{
echo "<li>".$ufp_ship[$i];
}
?> </ul>

<p>
Kapal Perang milik Kerajaan Klingon antara lain:
<ul>

<?php

for ($j=0; $j<sizeof($klingon_ship); $j++)
{
echo "<li>".$klingon_ship[$j];
}
?> </ul>

</body>
</html>

Dalam skrip PHP di atas, mula-mula kita mendefinisikan dua buah variabel array dan menggunakan perulangan for terhadap masing-masing variabel array tersebut, mengekstrak dengan menggunakan notasi indeks dan menampilkan satu-persatu isi variabel array tersebut. Untuk membatasi jumlah perulangan agar sesuai dengan jumlah elemen pada variabel array, digunakan fungsi sizeof() yang menghasilkan jumlah elemen dari sebuah variabel array.

Hmm, Suara Apa Itu?

Baiklah, jika Anda sudah mulai lelah belajar array, sekaranglah saatnya untuk mengenal perintah perulangan foreach yang konon khusus digunakan untuk jenis variabel array. Hikayat lain mengenai foreach ini adalah bahwa fungsi ini tiruan dari fungsi dengan nama yang sama di bahasa Perl yang menakutkan itu. Struktur dari perulangan ini adalah sebagai berikut.

foreach ($array as $temp)
{
lakukan hal ini!;
}

Bingung? Jangan khawatir, banyak yang mengalami hal yang serupa. Coba kita terjemahkan maksud struktur di atas dalam bahasa kita, maka bunyinya kurang lebih adalah “ambil setiap element dari variabel array $array, letakkan dalam variabel $temp, lakukan kumpulan perintah-perintah di antara tanda kurung kurawal ({ ... }) dengan menggunakan variabel $temp“.

Mari kita modifikasi skrip PHP terakhir kita dengan menggunakan perulangan foreach untuk menggantikan perulangan for. Skrip kita akan tampak seperti berikut ini.

<html>
<head>
<title>Kapal Perang Dalam Star Trek</title>
<base font face="Arial">
</head>
<body>

<?php
// Definisikan Variabel Array
$ufp_ship = array("USS Enterprise", "USS Voyager", "USS Reliant", "USS Defiant");
$klingon_ship = array("B'rel","K't'inga","K'tanco","K'Vort");
?>

<p>
Kapal Perang milik United Federation of Planets (UFP) antara lain:
<ul>

<?php

foreach ($ufp_ship as $ship)
{
echo "<li>".$ship;
}
?> </ul>

<p>
Kapal Perang milik Kerajaan Klingon antara lain:
<ul>

<?php

foreach ($klingon_ship as $ship)
{
echo "<li>".$ship;
}
?> </ul>

</body>
</html>

Entah Anda rasakan atau tidak, tapi dengan perulangan foreach ini, skrip PHP kita terlihat lebih sederhana dan lebih rapi, sehingga jika tidak dibutuhkan bilangan pencacah dalam perulangan yang Anda lakukan, Anda dianjurkan menggunakan perulangan foreach jika bekerja dengan variabel array.

Berikan Pilihan, Atau Tidak Sama Sekali

Dunia ini penuh dengan pilihan, Anda setuju dengan saya bukan? Namun pilihan yang terlalu bebas kadang kala dapat menjadi suatu hal yang sulit. Jika seluruh mobil mewah di dunia ini bisa Anda miliki dengan gratis, tentu Anda akan sulit memilih antara BMW, Mercedes, Ferrari, Audi, atau bahkan Rolls-Royce. Untunglah, pilihan kita umumnya terbatas, sehingga kemungkinan saat ini Anda cuma memiliki pilihan beberapa mobil saja yang dapat Anda beli, atau mungkin malah tidak ada sama sekali. Jika Anda ada pada kondisi terakhir, berarti hidup Anda sangat tidak rumit dan pelik. Bersyukurlah.

Dalam membuat sebuah aplikasi maupun halaman berbasis web yang dinamis, sering Anda harus memberikan pilihan yang terbatas. Selain untuk membantu pengguna dalam mengoperasikan fungsi aplikasi, juga dimaksudkan agar integritas dan keseragaman data dapat terpenuhi.

Bayangkan jika Anda tidak memberikan pilihan terbatas waktu bertanya makanan favorit kepada pengguna aplikasi, untuk jawaban “nasi soto” saja, Anda mungkin akan variasi masukan pengguna berupa “nasi + soto”, “soto dan nasi”, “nasi dengan soto”, “soto pakai nasi”, atau mungkin “soto campur nasi”. Padahal maksud sama. Bayangkan jika jawaban ini akan disimpan dalam basis data, betapa sulitnya pencarian orang-orang yang menggemari nasi soto.

Anda dapat menyederhanakan masalah ini dengan menyediakan pilihan bagi pengguna. Pilihan dapat diberikan dalam bentuk komponen dari <form> antara lain:

  • Tombol Radio (radio button), untuk jawaban tunggal dari beberapa pilihan, dengan tag html:
    <input type="radio" ..... >
  • Kotak Cek (check box), untuk jawaban jamak dari beberapa pilihan, dengan tag html:
    <input type="checkbox" ..... >
  • Kotak Kombo (combo box), untuk jawaban tunggal dari beberapa pilihan, dengan tag html:
    <select ... >
    <option ... > ... </option>
    ......
    </select>
  • Kotak Daftar (list box), untuk jawaban jamak dari beberapa pilihan. <select ... size="x" multiple>
    <option ... > ... </option>
    ......
    </select>

    Dengan x adalah jumlah daftar yang tampak di layar, atau tinggi dari kotak daftar, multiple menunjukkan bahwa pilihan jamak atau lebih dari satu diperbolehkan.

Mari kita coba lihat contoh penerapan untuk tombol radio. Dalam hal ini, kita tidak membutuhkan sama variabel array dan perulangan.

<html>
<head>
<title>Contoh Penggunaan Tombol Radio</title>
</head>

<body>
<?php
if (!$kirim)
{
// Tampilkan form dan pilihan
?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET">
Apakah Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard?<br>
<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Wedang Ronde<br>
<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Earl Green Tea<br>
<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Scotch<br>
<input type="radio" name="minfav" value="Wedang Ronde">Red Wine<br>
<br>
<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">
</form>
<?php
}
else
{
// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih
?>
Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard menurut pilihan Anda adalah: <br>
<b><?php echo $minfav ?></b>
<?php
}
?>
</body>
</html>

Penggunaan kotak cek membutuhkan variable array dan berikut ini adalah contoh penerapannya untuk jawaban jamak dari pilihan yang ada.

<html>
<head>
<title>Contoh Penggunaan Kotak Cek</title>
</head>

<body>
<?php
if (!$kirim)
{
// Tampilkan form dan pilihan
?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET">
Siapa Tokoh Favorit Anda dalam Star Trek: The Next Generation?<br>
<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Jean Luc Piccard">Jean Luc Piccard<br>
<input type="checkbox" name="charfav[]" value="William T. Riker">William T. Riker<br>
<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Data">Data<br>
<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Deanne Troi">Deanne Troi<br>
<input type="checkbox" name="charfav[]" value="Worf">Worf<br>
<br>
<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">
</form>
<?php
}
else
{
// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih
?>
Tokoh Favorit dalam Star Trek: The Next Generation menurut pilihan Anda adalah: <ul>
<?php
foreach ($charfav as $tokoh)
{
echo "<li>$tokoh";
}
?>

</ul>
<?php
}
?>
</body>
</html>

Cara pengunaan kotak kombo, sebenarnya telah diulas pada bagian kedua artikel ini, namun jika Anda tidak berkeberatan, maka lihatlah skrip berikut ini untuk menyegarkan ingatan Anda, ketimbang kembali membuka bagian kedua artikel ini. Pada skrip ini kita tidak menggunakan variabel array.

<html>
<head>
<title>Contoh Penggunaan Kotak Kombo</title>
</head>

<body>
<?php
if (!$kirim)
{
// Tampilkan form dan pilihan
?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET">
Apakah Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard?<br>
<select name="minfav">
<option value="Wedang Ronde">Wedang Ronde</option>
<option value="Wedang Ronde">Earl Green Tea</option>
<option value="Wedang Ronde">Scotch</option>
<option value="Wedang Ronde">Red Wine</option>
</select>
<br><br>
<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">
</form>
<?php
}
else
{
// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih
?>
Minuman Favorit Captain Jean Luc Piccard menurut pilihan Anda adalah: <br>
<b><?php echo $minfav ?></b>
<?php
}
?>
</body>
</html>

Bagaimanakah cara penggunaan kotak daftar untuk menampilkan pilihan yang dapat dipilih secara multiple? Serupa dengan penggunaan kotak cek, maka kita dapat membuat skrip semacam ini.

<html>
<head>
<title>Contoh Penggunaan Kotak Daftar</title>
</head>

<body>
<?php
if (!$kirim)
{
// Tampilkan form dan pilihan
?>

<form action="<?php echo $PHP_SELF ?>" method="GET">
Siapa Tokoh Favorit Anda dalam Star Trek: The Next Generation?<br>
<select name="charfav[]" size="5" multiple>
<option value="Jean Luc Piccard">Jean Luc Piccard</option>
<option value="William T. Riker">William T. Riker</option>
<option value="Data">Data</option>
<option value="Deanne Troi">Deanne Troi</option>
<option value="Worf">Worf</option>
</select>
<br>
<input type="submit" name="kirim" value="Pilih">
</form>
<?php

}
else
{
// jika telah dipilih, tampilkan yang dipilih
?>
Tokoh Favorit dalam Star Trek: The Next Generation menurut pilihan Anda adalah: <ul>
<?php
foreach ($charfav as $tokoh)
{
echo "<li>$tokoh";
}
?>

</ul>
<?php
}
?>
</body>
</html>

Berhenti Atau Lanjutkan

Dalam perulangan, ada dua kata kunci penting yang harus Anda cermati penggunaannya, yaitu break dan continue.

Perintah break dapat digunakan untuk keluar dari perulangan jika didapati kondisi yang tidak diharapkan. Setelah perintah break, maka sisa perulangan yang belum dijalankan akan diabaikan. Contoh penggunaannya adalah pada pengecekan bilangan pembagi sebelum dilakukan pembagian berulang untuk menghindarkan kesalahan divided by zero.

Kebalikannya, perintah continue digunakan untuk melompati suatu iterasi dalam perulangan dan eksekusi program langsung menuju pada iterasi berikutnya. Contoh penggunaan perintah continue dapat dilihat pada skrip berikut ini.

<?php
for ($i=1; $i<=10; $i++)
{
if ($i == 7) { continue; }
echo $i;
}
?>

Ketika skrip diatas dijalankan, maka semua bilangan bulat dari 1 sampai 10 akan ditampilkan kecuali bilangan 7 karena pada $i = 7 eksekusi program dalam perulangan dilompati langsung ke perulangan berikutnya ($i = 8).

Jangan Ke Mana-mana

Bagian ketiga artikel PHP? Siapa Takut! ini telah berakhir. Kabar buruk bagi yang sudah bosan membaca artikel ini, karena bagian keempat akan segera menyusul untuk mulai membicarakan penggunaan basis data MySQL dengan skrip PHP. Ini merupakan fondasi terpenting dalam membangun aplikasi berbasis web atau situs web dinamis dengan PHP. Jadi pastikan Anda jangan ke mana-mana, karena kita akan segera kembali setelah ini.

Filed under: Belajar PHP

Kisah Sang PHP Bag 2

Bagian 2: Holodeck di USS Enterprise NCC-1701D

Pada bagian 1 dari artikel ini, kita telah belajar mengenai variabel dan operasi matematika sederhana terhadap variabel di PHP. Konsep dasar require() dan include() juga sudah kita kenal. Kali ini kita akan mencoba untuk melanjutkan sedikit mengenai cakupan variabel, sebelum berlanjut pada pengolahan form HTML.

Bar Ten-Fourty

Dalam pemrograman, seringkali kita ingin menggunakan variabel dengan cakupan yang berbeda-beda. Ada variabel yang kita inginkan untuk digunakan di seluruh program atau sering disebut variable global, ada variabel yang hanya ingin kita gunakan di dalam cakupan sebuah fungsi atau prosedur.

Variabel dalam PHP memiliki cakupan dalam konteks variabel itu didefinisikan. Umumnya variabel PHP hanya memiliki cakupan tunggal saja. Anda tidak perlu khawatir dengan keterbatasan ini, karena ternyata kita dapat memperluas cakupan variabel dengan memanfaatkan fungsi require() dan include() yang telah kita pelajari. Untuk lebih jelas, mari kita lihat contohnya pada program coba7.php di bawah ini.

<?php

$bartender = "Guinan";

include ("ten_fourty_bar.inc");

?>

Dalam contoh di atas, variabel $bartender akan memiliki cakupan pada file skrip ten_fourty_bar.inc (atau dapat pula dilihat secara sebaliknya). Jika kita membuat file skrip ten_fourty_bar.inc berisi perintah php seperti di bawah ini.

<?php

echo "Bartender di Bar Ten-Fourty saat ini adalah : $bartender";

?>

Maka, hasil eksekusi program coba7.php adalah sebagai berikut

Bartender di Bar Ten-Fourty saat ini adalah : Guinan

Namun jika pada program ten_fourty_bar.inc dibuat sebuah fungsi, maka variabel $bartender tidak dapat mencakup ke dalam fungsi tersebut, kecuali jika $bartender dimasukkan sebagai argumen dalam fungsi tersebut atau $bartender dalam fungsi tersebut dideklarasikan sebagai variabel global dengan perintah deklarasi global atau lewat variabel $GLOBALS[]. Lebih detail mengenai penggunaan variabel dalam fungsi akan kita bahas lagi pada saat kita membicarakan mengenai perancangan fungsi.

Kode program PHP disimpan sebagai sebuah file skrip. Jika aplikasi web yang kita bangun memperlakukan file-file skrip itu sebagai modul dari aplikasi, maka mungkin kita akan mendapatkan masalah jika kita ingin menggunakan variabel lintas file skrip tersebut.

Kita dapat saja membuat sebuah file yang berisi nilai variabel yang akan dipanggil lintas file. File ini kemudian selalu di-include() pada modul-modul yang membutuhkan variabel tersebut. Namun solusi semacam ini tidak memungkinkan kita untuk melakukan perubahan dinamis pada variabel tersebut. Cara ini lebih tepat digunakan untuk konstanta global.

Cara lain adalah dengan melewatkan (passing thru) nilai variable dari satu file skrip/dokumen ke file skrip/dokumen lain yang dipanggil setelahnya. Terdapat dua cara untuk melakukan ini yaitu dengan:

  • Menambahkan langsung variabel dan nilainya pada URL file skrip atau dokumen yang dipanggil. Contohnya kita memiliki host localhost dan file yang akan dipanggil adalah deep_space_9_bar.php terletak pada direktori root. Variable $bartender dapat dikenali nilainya oleh file deep_space_9_bar.php jika kita memanggil file tersebut dengan URL : http://localhost/deep_space_9_bar.php?bartender=Guinan. Jika kita ingin melewatkan variabel lain selain $bartender, misalkan $pengisiacara="Data", maka kita dapat menambahkan URL tersebut sehingga menjadi http://localhost/deep_space_9_bar.php?bartender=Guinan&pengisiacara=Data. Antar variabel dipisahkan dengan karakter “&“.
  • Menggunakan cara form HTML baik dengan metode POST/GET yang akan melewatkan nilai dari tag <INPUT> untuk ditangkap sebagai variabel oleh file yang dituju dalam ACTION. Lebih jelas lagi mengenai hal ini akan kita bicarakan pada saat membahas tentang form HTML.

PHP memiliki keunikan lain karena dapat membuat nama variabel dari nilai variabel yang lain. Lihatlah contoh berikut ini.

<?php

$bartender = "Guinan";

$$bartender = "Bartender Misterius";

echo "$bartender, ${$bartender}\n";

echo "$bartender, $Guinan\n";

?>

Baris pertama adalah deklarasi variabel $bartender sekaligus pengisian nilainya dengan “Guinan”, sedangkan baris yang kedua sebenarnya adalah deklarasi variabel dengan nama $Guinan yang diisi nilai “Bartender Misterius”. Sekalipun perintahnya berbeda, baris ketiga dan keempat memberikan hasil keluaran yang sama yaitu.

Guinan, Bartender Misterius

Penulisan $$bartender dan ${$bartender} adalah variasi cara untuk menyebut variabel yang sama (dalam konteks ini adalah variabel $Guinan). Tanda kurung kurawal “{...}” akan banyak gunanya jika kita telah mulai menggunakan nama variabel dari nilai variabel lain dalam larik (array) variabel. Misalnya variabel ${$bartender[1]} artinya variabel dengan nama dari isi variabel indeks 1 dari larik variabel $bartender, sedangkan variabel ${$bartender}[1] adalah variabel indeks 1 dari larik variabel dengan nama dari isi variabel $bartender.

Ketika saya menuliskan paragraf di atas, saya menjadi sedikit mengkhawatirkan kondisi Anda setelah membaca kalimat terakhir saya. Pegang kening Anda, dan jika panas, Anda dapat mencoba lagi membaca dan mengerti paragraf tersebut di kesempatan yang lain atau bisa juga Anda membaca keterangan berikut ini.

Notasi ${$bartender[1]} artinya kita memiliki larik variabel $bartender, misalkan isi $bartender[1]=”Guinan”, $bartender[2]=”Q”, $bartender[3]=”Riker”, dan seterusnya. Maka notasi ${$bartender[1]} yang kita maksudkan adalah variabel $Guinan bukan $Q atau pun $Riker. Pada notasi kedua yakni ${$bartender}[1] artinya kita memiliki variabel non larik $bartender yang misalkan berisi nilai “Guinan”, sehingga notasi ${$bartender}[1] secara implisit berarti kita memiliki variabel larik $Guinan[1], $Guinan[2], dan seterusnya.

Apakah Anda telah cukup puas dengan pembahasan mengenai variabel? Jika belum puas maka dengan sangat menyesal saya katakan bahwa saat ini tiba-tiba mood saya untuk membahas variabel telah hilang. Mood saya sekarang adalah membicarakan masalah form.

Pintu Masuk Holodeck di USS Enterprise

Form merupakan cara termudah, terumum, dan tercepat untuk membuat situs web Anda lebih hidup dan mampu berinteraksi dengan pengunjung yang mengaksesnya. Banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari penggunaan form dalam dokumen HTML, misalkan Anda dapat menanyakan apakah pengunjung situs Anda menyukai produk Anda atau bahkan Anda dapat meminta kepada pengunjung wanita yang cantik untuk menuliskan nomor teleponnya bagi Anda. Tentu saja jika mereka bersedia. Mungkin tidak banyak hasilnya, namun tidak ada salahnya berharap akan ada yang jatuh dalam perangkap Anda.

PHP membuat hidup kita menjadi lebih mudah karena PHP dapat membuat pemrosesan form untuk mengambil data masukan dari pengguna menjadi lebih sederhana dan cepat. Jangan pernah membayangkan Anda saat ini dapat menemukan kemudahan ini pada bahasa Perl atau C/C++, misalnya. Jika kebetulan suatu saat Anda menemukan kemudahan ini pada Perl, sebenarnya ini bukan salah PHP, namun hanya karena kebetulan Perl yang berkembang terlalu pesat.

Sebagai permulaan, Anda dapat mencoba membuat file HTML berikut ini yang dapat Anda simpan dengan nama login.html.

<html>

<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>

<center>
<form method="GET" action="proseslogin.php">
<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="1">

<tr>
<td colspan="2" align="center">
NCC-1701D USS Enterprise<br>
Fasilitas Holodeck
</td>
</tr>

<tr>
<td>
<font size="-1">Silakan Masukkan Nama Anda
</td>
<td>
<input type="text" name="namaofficer" size="20">
</td>
</tr>

<tr>
<td colspan="2" align="center">
<input type="submit" name="loginofficer" value="Login">
</td>
</tr>

</table>
</form>

</center>

</body>

</html>

Hal kritikal pada file di atas yang akan kita bahas adalah adalah tag <FORM>.

<form method="GET" action="proseslogin.php">

........

</form>

Atribut action pada tag <FORM> menunjukkan nama dari file skrip di sisi server, yang dalam kasus kita ini akan bertugas untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form. Sementara itu atribut method akan menentukan tata cara informasi akan dilewatkan ke file skrip yang ditunjuk oleh atribut action.

Dalam standar HTML, dikenal dua macam method untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form agar dapat diproses oleh file skrip yang dituju, yaitu GET dan PUT. Penggunaan GET akan menyebabkan seluruh isian form dilewatkan ke file skrip yang dituju dengan cara ditambahkan pada URL file skrip yang dituju, sementara PUT tidak akan menambahkan URL file skrip yang dituju dengan hasil isian form. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa kembali membuka referensi standar HTML yang Anda miliki.

File ini jika dipanggil lewat browser akan memberikan tampilan sebagai berikut.

NCC-1701D USS Enterprise
Fasilitas Holodeck
Silakan Masukkan Nama Anda

Untuk kasus kita saat ini, kita baru setengah jalan. Kita harus membuat file proseslogin.php yang akan menerima data isian dari file login.html. File skrip yang akan kita buat ini akan bertugas melakukan pengecekan nama officer yang akan memasuki ruang holodeck. Berhubung sampai saat ini kita belum mempelajari mengenai pernyataan kondisional (conditional statement) dan operator logika, maka sementara ini file proseslogin.php hanya akan kita buat untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana data dikirimkan oleh form pada file login.html dan diproses atau digunakan pada file proseslogin.php.

Inilah file proseslogin.php yang kita akan kita buat.

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>
<center>
<font face="Arial" size="-1">
Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?
<P>
Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas.
<P>
Anda siap memasuki holodeck?
</font>
</center>
</body>

</html>

Misalkan Anda mengisikan data pada form, misalkan saja “Parto”, kemudian anda tekan tombol “Login”, maka tampak pada browser Anda sebagai berikut.

Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, Parto ? Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas.

Anda siap memasuki holodeck?

Seperti yang Anda lihat, pada saat sebuah form dikirimkan ke sebuah skrip PHP, semua pasangan variabel dan nilainya yang ada pada form tersebut secara otomatis tersedia untuk digunakan oleh skrip PHP tersebut. Dalam contoh di atas, saat form yang ada pada login.html dikirim, variabel $namaofficer otomatis terbentuk pada skrip PHP proseslogin.php dan variabel ini langsung terisi dengan data yang diisikan pada form oleh pengguna.

Jika Anda mencoba melakukan hal yang sama dengan Perl, maka Anda perlu secara eksplisit menulis kode untuk melakukan ekstrak dan mengambil nilai dari variabel-variabel dalam form. PHP telah secara otomatis melakukan semua ini untuk Anda, sehingga kode program Anda akan lebih sederhana dan proses development aplikasi menjadi lebih cepat.

Kehati-hatian Dalam Memilih

Saya tidak akan mengelak jika Anda memprotes contoh di atas terlalu sederhana. Memang saat ini kita belum mulai melakukan seleksi calon pengguna holodeck. Untuk dapat melakukannya, mari kita mempelajari pernyataan kondisional dan operator logika. Bentuk paling dasar dari pernyataan kondisional adalah perbandingan, misalnya “jika ini sama dengan itu maka lakukan hal ini, dan seterusnya”.

PHP memiliki operator-operator logika yang sangat berguna untuk menyusun pernyataan kondisional. Berikut ini adalah daftarnya.

Misalkan $alpha=7 dan $beta=4.

Operator Arti Ekspresi Hasil Evaluasi Nilai
== sama dengan $alpha == $beta False
!= tidak sama dengan $alpha != $beta True
> lebih besar daripada $alpha > $beta True
< lebih kecil daripada $alpha < $beta False
>= lebih besar atau sama dengan $alpha >= $beta True
<= lebih kecil atau sama dengan $alpha <= $beta False

PHP4 juga memperkenalkan sebuah operator logika baru, yang melakukan pengecekan baik kesamaan nilai maupun jenis nilai dari variabel. Operator ini adalah ===. Pada bagian akhir bagian ini akan ditunjukkan ilustrasi penggunaan operator ini.

Officer Yang Berhak Masuk Holodeck

Bentuk paling sederhana dari pernyataan kondisional dalam PHP adalah pernyataan “if“, yang kurang lebih adalah seperti di bawah ini:

if (kondisi)

{
lakukan hal ini!;
}

Bagian kondisi adalah merupakan ekspresi kondisional yang akan dievaluasi apakah hasilnya true (benar) atau false (salah). Jika hasil pengecekan kondisi bernilai true, maka seluruh kode PHP yang ada dalam blok if (di antara dua kurung kurawal) akan dieksekusi. Jika tidak (hasil pengecekan false), maka seluruh kode PHP dalam blok if akan dilewati dan eksekusi program akan dilanjukan ke baris setelah blok if.

Sekarang kita coba memodifikasi program proseslogin.php dengan membuat sistem validasi/otentikasi sederhana untuk nama officer yang diperkenankan memasuki holodeck. Misalkan akses ke holodeck hanya diperbolehkan untuk officer “Riker”.

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>
<center>

<?php
// validasi nama officer dan tampilkan pesan yang sesuai
if ($namaofficer == "Riker")

{
?>
<font face="Arial" size="-1">
Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?
<P>
Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas.
<P>
Selamat datang di holodeck USS Enterprise. <BR>
Anda siap memasuki holodeck?
</font>

<?php
}
?>

<?php
// jika nama officer tidak sesuai
if ($namaofficer != "Riker")

{
?>
<font face="Arial" size="-1">
Hmm, Anda ingin berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?
<P>
Sayang sekali, Anda dalam tugas.
<P>
Anda tidak diperkenankan memasuki holodeck.
</font>

<?php
}
?>

</center>
</body>

</html>

Anda dapat menyusun beberapa blok if secara bertumpuk (nested) untuk melakukan penyeleksian lebih ketat terhadap beberapa kondisi. Misalkan Anda ingin mencari Leutenant Worf, Anda dapat menyusun pengkondisian seperti di bawah ini.

<?

if ($pekerjaan == "Officer Starfleet")

{
if ($pesawat == "USS Enterprise")
{
if ($ras == "Klingon")
{
$nama = "Worf";
}
}
}
?>

Jika Tidak, Maka …

Selain bentuk “if” seperti yang telah kita pelajari, PHP juga memiliki bentuk pernyataan kondisional “if-else“, yang selain memiliki blok perintah PHP yang dieksekusi jika kondisi bernilai true juga memiliki blok perintah PHP yang akan dijalankan jika kondisi bernilai false.

Konstruksi “if-else” adalah seperti ini.

if (kondisi)

{
lakukan hal ini!;
}
else
{
lakukan hal itu!;
}

Dengan konstruksi ini, maka kita dapat membuat program proseslogin.php menjadi lebih efisien daripada menggunakan dua buah blok if.

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>
<center>

<?php
// validasi nama officer dan tampilkan pesan yang sesuai
if ($namaofficer == "Riker")

{
?>
<font face="Arial" size="-1">
Hmm, pernahkah Anda berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?
<P>
Holodeck mampu membuat Anda berimajinasi dan menjalaninya hampir tanpa batas.
<P>
Selamat datang di holodeck USS Enterprise. <BR>
Anda siap memasuki holodeck?
</font>

<?php
}
else
{
// jika nama officer tidak sesuai ?>

<font face="Arial" size="-1">
Hmm, Anda ingin berimajinasi, <? echo $namaofficer; ?> ?
<P>
Sayang sekali, Anda dalam tugas.
<P>
Anda tidak diperkenankan memasuki holodeck.
</font>

<?php
}
?>

</center>
</body>

</html>

Menu Harian Holodeck USS Enterprise

PHP juga menyediakan bentuk pernyataan kondisional “if-elseif-else” untuk menangani kemungkinan yang lebih banyak dari pemilihan kondisi. Bentuk pernyataan kondisional ini adalah seperti di bawah ini.

if (kondisi pertama benar)

{
lakukan tindakan 1;
}
elseif (kondisi kedua benar)
{
lakukan tindakan 2;
}
elseif (kondisi ketiga benar)
{
lakukan tindakan 3;
}
...... dan seterusnya .......

else

{
lakukan tindakan yang lain;
}

Mari kita lihat contoh penerapannya untuk membuat pilihan menu harian di holodeck USS Enterprise.

<html>
<head>
<style type="text/css">
td {font-family: Arial;}
</style>
</head>

<body>

<font face="Arial" size="+2">
Pilihan Menu Harian Holodeck USS Enterprise
</font>

<form method="GET" action="prosesmenu.php">
<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="0">

<tr>
<td align="center">
Pilih Hari
</td>
<td align="right">
<select name="hari">
<option value="Senin">Senin
<option value="Selasa">Selasa
<option value="Rabu">Rabu
<option value="Kamis">Kamis
<option value="Jumat">Jumat
<option value="Sabtu">Sabtu
<option value="Minggu">Minggu
</select>
</td>
</tr>

<tr>
<td colspan="2" align="center">
<input type="submit" value="Klik Di Sini!">
</td>
</tr>

</table>
</form>
</body>

</html>

Dengan skrip di atas kita bermaksud membuat pilihan menu harian di holodeck. Simpanlah skrip di atas dengan nama menu.php. Untuk dapat bekerja, perlu kita buat skrip di bawah ini, yang akan kita simpan dengan nama prosesmenu.php.

<?php

if ($hari == "Senin")

(
$topik = "Romeo dan Juliet (Shakespeare)";
}
elseif ($hari == "Selasa")
(
$topik = "Petualangan Robin Hood";
}
elseif ($hari == "Rabu")
(
$topik = "Jurassic Park";
}
elseif ($hari == "Kamis")
(
$topik = "Indiana Jones";
}
elseif ($hari == "Jumat")
(
$topik = "Final Fantasy";
}
else
(
$topik = "Maaf, Holodeck USS Enterprise tutup saat weekend.";
}
?>

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>
Menu Petualangan Holodeck USS Enterprise<br>
Hari <? echo $hari; ?> : <br>
<b><? echo $topik; ?><b>

</body>
</html>

Dengan dua skrip di atas, maka kita dapat memilih nama hari pada skrip pertama dan menekan tombol untuk mengaktifkan skrip kedua yang akan memilihkan topik holodeck untuk hari yang dipilih. Patut diingat, bahwa begitu sebuah kondisi dalam bentuk “if-elseif-else” ditemukan bernilai true maka seluruh kode dalam blok kondisi yang tersebut akan dieksekusi, dan berikutnya aliran program akan dilanjutkan pada baris kode setelah blok “if-elseif-else“. Jadi dalam bentuk penyataan kondisional seperti ini tidak ada dua buah blok kondisi yang akan dijalankan secara bersamaan. Hanya kondisi yang pertama kali ditemukan bernilai true yang akan dijalankan, selebihnya akan dilewatkan. Kode berikut ini akan memberi ilustrasi secara lebih baik.

<?php

$alpha = 12;
$beta = 15;
$delta = 19;
$gamma = 24;

$kondisi = "";

if ($alpha < $beta)

{
$kondisi .= "Alpha Lebih Kecil Daripada Beta <br>";
}
elseif ($alpha < $delta)
{
$kondisi .= "Alpha Lebih Kecil Daripada Delta <br>";
}
elseif ($alpha < $gamma)
{
$kondisi .= "Alpha Lebih Kecil Daripada Gamma <br>";
}
else
{
$kondisi .= "Tidak Ada Kondisi Yang Sesuai <br>";
}
?>

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>

<?php

echo $kondisi;

?>

</body>
</html>

Jika skrip di atas dijalankan, sebenarnya ada 3 kondisi yang bernilai true, namun pada kenyataannya hanya kode pada blok kondisi pertama ($alpha < $beta) saja yang dijalankan. Dua kondisi lainnya yang juga bernilai true tidak dijalankan, karena bentuk “if-elseif-else” hanya mengeksekusi blok kondisi pertama yang ditemukan bernilai true. kemudian akan dilanjutkan dengan mengeksekusi baris perintah/kode setelah bentuk pernyataan kondisional.

Notasi $kondisi .= "bla-bla-bla" adalah notasi penyambungan sebuah untai (string). Notasi ini mirip dengan di bahasa pemrograman C/C++, dan berlaku juga untuk operator aritmatika. Tabel berikut ini menunjukkan notasi normal dan notasi singkatannya yang berlaku di PHP.

Notasi Normal Notasi Singkat Keterangan
$a = $a + 1 $a++ Tambahkan 1 ke $a dan simpan hasilnya di $a
$a = $a + $x $a += $x Tambahkan $x ke $a dan simpan hasilnya di $a
$a = $a - 1 $a-- Kurangkan 1 dari $a dan simpan hasilnya di $a
$a = $a - $x $a -= $x Kurangkan $x dari $a dan simpan hasilnya di $a
$a = $a . $x $a .= $x Sambungkan string $x ke string $a dan simpan hasilnya di $a

Dan, Atau, Tidak

Masih ingatkah dengan skrip mencari Worf? Mari kita lihat lagi skrip tersebut.

<?

if ($pekerjaan == "Officer Starfleet")

{
if ($pesawat == "USS Enterprise")
{
if ($ras == "Klingon")
{
$nama = "Worf";
}
}
}
?>

Anda bisa tidak setuju dengan saya, namun sebenarnya skrip di atas terlalu kompleks dan sedikit mengerikan. PHP menawarkan juga operator logika yang dapat digunakan untuk menyederhanakan skrip di atas. Tabel berikut ini akan menunjukkan operator logika dalam PHP.

Operator Arti Ekspresi Hasil Evaluasi Nilai
&& AND $alpha == $delta && $alpha > $beta True
$alpha && $beta < $beta False
|| OR $alpha == $delta || alpha < $beta True
$alpha > $delta || alpha < $beta False
! NOT !$alpha False

Dengan pengetahuan logika ini, maka kita bisa menulis kembali skrip pencarian Worf dengan lebih sederhana.

<?

if ($pekerjaan == "Officer Starfleet" && $pesawat == "USS Enterprise" && $ras == "Klingon")

{
$nama = "Worf";
}
?>

Bukankah skrip di atas lebih sederhana?

Sekali Lagi, Memilih Di Antara Banyak Pilihan

PHP juga menyediakan alternatif pernyataan kondisional selain dengan keluarga “if-else” yaitu bentuk “switch-case“, dengan bentuk pernyataan seperti berikut ini.

switch (variabel_penentu)

{ case (kondisi_pertama_benar)
Lakukan Tindakan Untuk Kondisi Pertama;

case (kondisi_kedua_benar)
Lakukan Tindakan Untuk Kondisi Kedua;

case (kondisi_ketiga_benar)
Lakukan Tindakan Untuk Kondisi Ketiga;

.............. dan seterusnya ............

}

Kini kita akan mencoba menulis kembali kode program prosesmenu.php yang digunakan untuk menampilkan menu harian holodeck. Dengan menggunakan bentuk “switch-case“, skrip program akan menjadi seperti di bawah ini.

<?php

// variabel penentu dalam hal ini adalah $hari yang dipilih pengguna
switch ($hari)

{ // kondisi pertama
case "Senin":
$topik = "Romeo dan Juliet (Shakespeare)";
break;

// kondisi kedua
case "Selasa":
$topik = "Petualangan Robin Hood";
break;

// kondisi ketiga
case "Rabu":
$topik = "Jurassic Park";
break;

// kondisi keempat
case "Kamis":
$topik = "Indiana Jones";
break;

// kondisi kelima
case "Jumat":
$topik = "Final Fantasy";
break;

// jika selain kondisi yang di atas
default:
$topik = "Maaf, Holodeck USS Enterprise tutup saat weekend.";
break;

}

?>

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>
Menu Petualangan Holodeck USS Enterprise<br>
Hari <? echo $hari; ?> : <br>
<b><? echo $topik; ?><b>

</body>
</html>

Ada beberapa kata kunci yang penting dalam penggunaan pernyataan “switch-case“. Pertama adalah perintah break yang digunakan untuk keluar dari blok “switch” dan melanjutkan ke baris perintah sesudah blok tersebut setelah ditemukan sebuah kondisi true yang pertama. Tanpa penggunaan break, maka case berikutnya akan kembali dievaluasi walaupun telah case sebelumnya telah ditemukan bernilai true. Kata default digunakan untuk “menangkap” kondisi dimana nilai variable penentu tidak memenuhi semua kriteria/kondisi pada case-case yang ada.

Bersatu Kita Teguh

Sampai sejauh ini, program pengolahan form yang kita buat selalu menggunakan dua halaman web yaitu satu halaman HTML yang berisi form dan satu lagi adalah halaman skrip PHP untuk memproses masukan form dan menghasilkan keluaran yang sesuai. PHP sesungguhnya menyediakan cara yang lebih baik untuk dapat menggabungkan dua halaman tersebut menjadi satu halaman saja, dengan cara menangkap nilai dari variabel yang dikirimkan oleh tombol pemroses di form.

Telah kita ketahui bahwa saat form dikirimkan ke skrip PHP, seluruh variabel form akan menjadi tersedia dalam lingkungan skrip PHP. Tombol pemroses, juga akan mengirimkan nilai dari variabel sesuai namanya, jika tombol pemroses ini ditekan dengan tujuan mengirimkan isian form. Dengan melakukan pengecekan terhadap ada tidaknya nilai variabel dari tombol pemroses, maka programmer dapat menggunakan file PHP tunggal untuk menghasilkan baik form isian maupun keluarannya jika isi form dikirimkan.

Mari kita coba menggabungkan dua halaman menjadi satu halaman skrip PHP dalam kasus menu harian holodeck. Berikut ini adalah skrip gabungannya, misalkan kita simpan dalam nama menu.php.

<?php

if (!$proses)

{
// jika $proses tidak memiliki nilai, artinya adalah
// form tidak dalam proses pengiriman, maka skrip akan
// menampilkan form isian.
?>

<html>
<head>
<style type="text/css">
td {font-family: Arial;}
</style>
</head>

<body>

<font face="Arial" size="+2">
Pilihan Menu Harian Holodeck USS Enterprise
</font>

<form method="GET" action="<? echo $PHP_SELF; ?>">
<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="0">

<tr>
<td align="center">
Pilih Hari
</td>
<td align="right">
<select name="hari">
<option value="Senin">Senin
<option value="Selasa">Selasa
<option value="Rabu">Rabu
<option value="Kamis">Kamis
<option value="Jumat">Jumat
<option value="Sabtu">Sabtu
<option value="Minggu">Minggu
</select>
</td>
</tr>

<tr>
<td colspan="2" align="center">
<input type="submit" name="proses" value="Klik Di Sini!">
</td>
</tr>

</table>
</form>
</body>

</html>

<?php

}else

{
// jika $proses memiliki nilai, berarti data isian
// form sedang dikirim, maka skrip akan memproses
// isian form.
// variabel penentu dalam hal ini adalah $hari yang dipilih pengguna
switch ($hari)

{ // kondisi pertama
case "Senin":
$topik = "Romeo dan Juliet (Shakespeare)";
break;

// kondisi kedua
case "Selasa":
$topik = "Petualangan Robin Hood";
break;

// kondisi ketiga
case "Rabu":
$topik = "Jurassic Park";
break;

// kondisi keempat
case "Kamis":
$topik = "Indiana Jones";
break;

// kondisi kelima
case "Jumat":
$topik = "Final Fantasy";
break;

// jika selain kondisi yang di atas
default:
$topik = "Maaf, Holodeck USS Enterprise tutup saat weekend.";
break;

}

?>

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>
Menu Petualangan Holodeck USS Enterprise<br>
Hari <? echo $hari; ?> : <br>
<b><? echo $topik; ?><b>

</body>
</html>

<?php

}?>

Dengan skrip di atas, maka baik form maupun proses untuk dapat menghasilkan keluaran dapat disatukan dalam satu halaman skrip PHP. Variabel $proses adalah variabel yang dihasilkan jika tombol pemroses ditekan. Ada tidaknya nilai variabel ini yang akan menentukan apakah skrip ini memberikan keluaran berupa form ataukah akan memproses hasil isian form.

Untuk agar form yang dikirim dapat menghasilkan variabel $proses pada lingkungan skrip PHP, maka perlu dilakukan perubahan pada tag HTML untuk tombol submit, yaitu dari:

<input type="submit" value="Klik Di Sini!">

menjadi perlu ditambah atribut name seperti berikut ini.

<input type="submit" name="proses" value="Klik Di Sini!">

Hal lain yang patut dicermati adalah pada tag <form>. Alih-alih menggunakan atribut action="menu.php", kita dapat menggunakan variabel pre-defined PHP yaitu $PHP_SELF yang akan secara tepat menunjukkan bahwa skrip yang dituju adalah skrip itu sendiri. Dengan demikian, perubahan nama file menu.php menjadi nama yang lain, tidak menyebabkan kita perlu memodifikasi atribut action pada tag <form>. Bentuk dari tag <form> menjadi seperti berikut ini.

<form method="GET" action="<? echo $PHP_SELF; ?>">

Catatan Tambahan

Operator ===

Berikut ini adalah contoh penggunaan operator === yang berfungsi untuk melakukan pengecekan variabel apakah memiliki nilai dan jenis yang sama.

<?php

if (!$proses)

{
// jika nilai variabel $proses tidak ada, maka
// tampilkan halaman pertama (form isian)

?> <html>
<head>
<style type="text/css">
td {font-family: Arial;}
</style>
</head>

<body>

<form method="GET" action="<? echo $PHP_SELF; ?>">
<table cellspacing="5" cellpadding="5" border="0">

<tr>
<td align="center">
Masukkan Sesuatu!
</td>
<td align="right">
<input type="text" name="var1">
</td>
</tr>

<tr>
<td align="center">
Masukkan Yang Lainnya!
</td>
<td align="right">
<input type="text" name="var2">
</td>
</tr>

<tr>
<td colspan="2" align="center">
<input type="submit" name="proses" value="Test Variabel">
</td>
</tr>

</table>
</form>
</body>

</html>

<?php

}
else
{
// jika nilai variabel $proses ada, maka lakukan pemrosesan
// terhadap isian form
if ($var1 === $var2)

{
$hasil = "Kedua variabel identik dan berjenis sama."
}

else
{
$hasil = "Kedua variabel tidak identik dan/atau tidak berjenis sama."
}

?>

<html>
<head>
<basefont face="Arial">
</head>

<body>
<b><? echo $hasil; ?></b>

</body>
</html>

<?php
}
?>

Alternatif Penulisan

PHP juga mendukung alternatif cara penulisan (syntax) untuk struktur kontrol yang telah kita bicarakan. Anda dapat menuliskan kode dengan cara seperti ini.

<?php

if ($warp == 0)

{
echo "Mesin Warp Tidak Diaktifkan.";
}
else
{
echo "Mesin Warp Sedang Diaktifkan.";
}
?>

atau Anda dapat menuliskan seperti ini

<?php
if ($warp == 0):

echo "Mesin Warp Tidak Diaktifkan.";
else:
echo "Mesin Warp Sedang Diaktifkan.";
endif; ?>

Alternatif kedua sama saja dengan yang pertama, dan secara sederhana dibuat dengan mengganti tanda kurung kurawal pertama pada setiap pasangan dengan tanda colon/titik dua [:], menghapus tanda kurung kurawal kedua, dan mengakhiri seluruh blok dengan sebuah perintah “endif“.

Baiklah, cukup dahulu bagian kedua dari pelajaran dasar PHP ini. Selanjutnya, kita akan belajar melakukan perulangan, sedikit tentang array, dan lebih jauh mengenai form. Jangan sampai ketinggalan!

Filed under: Belajar PHP

Kisah Sang PHP Bag 1

Kisah Sang PHP

Web pada kisah awalnya sangat menjemukan bagi orang-orang yang dinamis. Bagaimana tidak, pemakainya hanya dicekoki oleh isi (content) halaman web yang meskipun bersifat saling terhubung dengan halaman web yang lain (hyperlink) tetap saja tidak memberikan saluran bagi pengguna yang ingin mengemukakan pendapatnya. Tidak ada demokrasi, karena pengguna hanya bersifat pasif dan tidak bisa berinteraksi secara aktif dalam web.

Ketika akhirnya ditemukan tag <FORM> barulah kejemuan dan kebuntuan yang ada menjadi sirna. Pengguna menjadi bisa secara aktif berinteraksi dengan halaman web, dan mulailah era aplikasi berbasis web yang dinamis. Secara tradisi, bahasa script Perl menjadi bahasa utama yang digunakan oleh programmer web untuk menangani pemrosesan form dalam berinteraksi dengan pengguna web. Tidak diragukan lagi kedigjayaan dari Perl dalam menangani urusan ini, hal ini juga didukung dengan begitu dominannya bahasa ini digunakan di situs-situs web yang ada.

Perl bisa menjadi alat bantu yang sangat hebat di tangan ahlinya, namun akan berubah menjadi mimpi paling buruk bagi seorang programmer web pemula yang dikejar waktu dan bosnya untuk segera merilis halaman webnya. Tidak mudah memang, mempelajari bahasa Perl, dan seringkali dibutuhkan langkah panjang dan rumit untuk sebuah maksud yang sederhana saja. Pendek kata, dibutuhkan suatu bahasa yang lebih praktis dan mudah dipelajari serta adidaya untuk memudahkan dalam membangun sebuah aplikasi yang berbasis web.

Di rimba belantara web, tersebutlah dua bahasa yang paling kondang yang mampu menggantikan tugas-tugas Perl namun dengan tingkat kesulitan belajar yang rendah, ASP (Active Server Page) dan PHP (PHP: Hypertext Preprocessor). ASP yang dijagokan oleh Pak Bill Gates tentu saja berjalan di lingkungan sistem operasi Windows dan sampai saat ini belum terlihat akan di-porting ke platform yang lain. Padahal dunia web saat ini masih didominasi oleh platform UNIX dan variant-nya termasuk sistem operasi like UNIX seperti Linux. Selain itu, untuk dapat menggunakan ASP yang resmi, kita juga harus merelakan sebagian uang kita untuk menambah isi kantong Pak Bill Gates.

PHP sebagai alternatif lain memberikan solusi sangat murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan di berbagai jenis platform. Awalnya memang PHP berjalan di sistem UNIX dan variant-nya, namun kini dapat berjalan dengan mulus di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai tambah yang luar biasa karena proses development program berbasis web dapat dilakukan lintas sistem operasi. Pak Fulan, misalnya, bisa mencuri waktu memrogram aplikasi untuk usaha pribadinya di kantor yang menggunakan sistem operasi Windows dan meneruskannya di rumahnya dengan komputer yang menggunakan sistem operasi Linux.

Dengan luasnya cakupan sistem operasi yang mampu menjalankan PHP dan ditambah begitu lengkapnya fungsi-fungsi program (tersedia lebih dari 400 fungsi di PHP yang sangat berguna) tidak heran jika PHP ini semakin menjadi trend di kalangan programmer web. Konon, saat ini lebih dari satu juta situs web menggunakan PHP sebagai script pemrogramannya.

Pak Rasmus Lerdorf adalah bapak penemu awal bahasa PHP ini, yang bermula dari keinginan sederhana Pak Lerdorf untuk mempunyai alat bantu (tools) dalam memonitor pengunjung yang melihat situs web pribadinya. Inilah sebabnya pada awal pengembangannya, PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page tools, sebelum akhirnya dipaksakan menjadi singkatan rekursif dari PHP: Hypertext Preprocessor. Pertengahan tahun 1995 dirilis PHP/FI (FI adalah singkatan dari Form Interpreter) yang memiliki kemampuan dasar membangun aplikasi web, memproses form, dan mendukung database mSQL.

Antusias komunitas internet terhadap bahasa PHP ini begitu besar, sehingga Pak Rasmus Lerdorf akhirnya menyerahkan pengembangan PHP ini kepada sebuah team pemrograman dalam kerangka gerakan open source. Team ini membangun kembali PHP dari awal dengan menulis ulang program parser PHP Hasilnya adalah PHP 3.0 yang memiliki dukungan lebih luas lagi terhadap database yang ada termasuk MySQL dan Oracle. PHP 4.0 sebagai versi lanjutan dari PHP 3.0 dirilis setelah itu dengan menggunakan mesin scripting Zend (akronim dari pengembangnya, Zeev Suraski dan Andi Gutmans) untuk memberikan kinarja yang lebih cepat dan lebih baik Versi terakhir ini mampu mendukung server web selain Apache dan secara built-in telah mampu menangani manajemen session.

Nah, dongeng ini kita cukupkan di sini dulu. Singkat kata, PHP kita pilih sebagai bahasa untuk pengembangan web yang akan kita pelajari di bagian selanjutnya. Sebelum memulainya, ada baiknya Anda mengetahui kebutuhan-kebutuhan dasar yang akan membantu Anda memahami tulisan ini. Anda diasumsikan telah memiliki sebuah sistem yang telah terinstalasi dan terkonfigurasi dengan baik Apache Web Server, PHP 4, dan database MySQL. Ketiganya adalah program open source yang tersedia secara gratis di Internet dan dapat berjalan di berbagai platform (Windows maupun UNIX/Linux). Anda juga harus merupakan seorang pemula di dunia PHP, karena kalau tidak Anda akan mengalami keadaan mirip anak SMA yang masuk ke kelas 1 SD. Tulisan ini tidak membahas pengenalan format HTML, sehingga diharapkan Anda telah memiliki pengetahuan dasar mengenai hal ini, karena bagaimana pun Anda akan menggunakan PHP untuk membangun aplikasi web yang pasti tidak lepas dari urusan tag HTML. Satu hal lagi, Anda juga perlu memiliki rasa humor yang cukup tinggi, dan menyukai Star Trek.

Apakah Anda sudah siap dan memenuhi syarat? Baik, mari kita teruskan.

Saya Piccard, Jean Luc Piccard

Jika sistem Apache Web Server, PHP4, dan MySQL kita telah siap dan terkonfigurasi dengan benar, sekarang adalah saatnya yang paling tepat untuk memulai perjalanan ini. Program “Hello World!” yang legendaris untuk memulai belajar sebuah bahasa pemrograman, sengaja tidak dipakai karena kita tidak ingin meneruskan tradisi kuno ini. Ada hal yang lebih berguna yang dapat kita pakai sebagai contoh. Anda bisa mulai memilih text editor favorit Anda (yang jelas vi bukan sebuah program nyaman bagi pemula). Jika Anda bekerja di sistem operasi Windows, Anda bahkan dapat memilih Lingkungan Pengembangan Terpadu/IDE (Integrated Development Environment) khusus untuk PHP seperti :

Silakan coba kode di bawah ini dan simpan sebagai file dengan ekstension .php, misalkan coba.php.

<?php

phpinfo();

?>

Untuk menjalankannya, kita bisa mulai membuka browser web kesukaan kita, kemudian arahkan alamat pada file coba.php yang telah kita buat, misalkan alamatnya adalah http://localhost/coba.php, maka Anda akan mendapatkan tampilan browser Anda berisikan parameter-parameter yang diset untuk PHP yang kita miliki. Anda dapat mengubah parameter ini dengan memodifikasi file php.ini. Jika Anda memang benar-benar masih pemula, jangan kaget melihat begitu banyaknya parameter yang harus diset untuk PHP Anda, karena akan saya beri tahu sebuah rahasia kecil bahwa nilai parameter yang default sebenarnya sudah sangat lebih dari cukup untuk memulai belajar pemrograman PHP 4.

Konsep pemrograman dengan PHP ini sedikit berbeda dengan pemrograman dengan menggunakan script CGI yang memaksa kita untuk selalu menulis kode yang menghasilkan keluaran dalam format HTML. Pada PHP, kita diberikan kebebasan untuk menyisipkan kode PHP di mana pun pada halaman HTML biasa dan menjalankan kode PHP tersebut setiap ada permintaan terhadap halaman tersebut.

Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (disebut server-side) dan berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada sisi client (client-side). Proses eksekusi kode PHP yang disisipkan pada halaman HTML secara diagram dapat digambar sebagai berikut.

Berikut ini adalah cara menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa.

<script language="php">

. . . . kode PHP . . . .

</script>

Cara yang lebih singkat adalah:

<?php

. . . . kode PHP . . . .

?>

Atau bisa juga

<?

. . . . kode PHP . . . .

?>

Bahkan jika Anda memiliki waktu yang cukup mengubah parameter pada php.ini, Anda bisa membuat kode penyisipan PHP menjadi mirip seperti pada ASP yaitu dengan:

<%

. . . . kode PHP . . . .

%>

Sampai di sini ada keraguan? Jika tidak, mari kita lanjutkan dengan contoh nyata cara mengkombinasikan kode PHP dengan file HTML biasa. Cobalah Anda ketik kode di bawah ini, lalu simpan dengan nama misalnya coba1.php. Panggil melalui browser dan amati hasilnya.

<html>
<head>
<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>
</head>
<body>
Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>
<?php
// Berikut ini adalah kode PHP yang disisipkan
echo "<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>";
echo "Saya Piccard, Jean Luc Piccard, kapten kapal.</b>";
?>
</body>
</html>

Setelah Anda panggil file ini lewat browser, Anda dapat mencoba melihat kode asal dokumen HTML yang kurang lebih akan nampak seperti ini.

<html>
<head>
<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>
</head>
<body>
Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>
<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>
Saya Piccard, Jean Luc Piccard, kapten kapal.</b>
</body>
</html>

Terlihat bahwa dokumen yang tampil di browser pengguna adalah murni HTML tanpa kode PHP satu pun. Pengguna tidak dapat melihat kode PHP yang ditulis oleh programmer karena kode tersebut telah diproses menjadi format HTML oleh interpreter PHP pada server asal kode PHP.

Pada setiap akhir perintah PHP selalu diakhiri dengan tanda titik-koma (“;“), seperti juga Perl dan C. Bagi seorang pemula, keharusan ini seringkali dilupakan dan menjadi sebuah kesalahan umum terjadi. Programmer PHP dapat menyisipkan komentar yang tidak akan dieksekusi oleh mesin PHP dengan dua cara seperti pada contoh dibawah ini.

<?php

// Ini adalah komentar dalam satu baris

/* Kalau yang ini, komentar
dalam banyak baris, yang baru
akan selesai setelah diakhiri
dengan */

?>

Pencarian Jati Diri

Variabel/Peubah adalah bagaikan garam dan sayur dalam bahasa pemrograman, dan kabar baiknya adalah PHP pun memilikinya. Variabel dapat dibayangkan sebagai sebuah tempat penyimpanan data bagi nilai numeris maupun non numeris, agar dapat digunakan pada bagian lain dari script program PHP.

PHP mendukung berbagai jenis variabel yaitu:

  • integer(bilangan bulat),
  • bilangan floating point (presisi tunggal, ganda)
  • boolean
  • null (untuk variabel yang belum diset).
  • string
  • array
  • object
  • resource
  • unknown.

Jika Anda terbiasa menggunakan C atau Pascal, maka Anda harus bersiap-siap kehilangan sebuah kewajiban, karena pada PHP Anda tidak perlu mendefinisikan terlebih dahulu jenis variabel sebelum menggunakannya. PHP memiliki kepandaian untuk membedakan jenis variabel secara otomatis berdasarkan konteks yang sedang berlaku bagi variabel tersebut.

Setiap variabel dalam PHP selalu dimulai dengan tanda dolar (“$“) dan harus dimulai dengan huruf dan dapat diikuti oleh huruf dan angka. Dengan demikian, $warpspeed, $impuls_speed, $LCAR dan $Dilithium1 adalah contoh penamaan variabel PHP yang valid.

Setiap variabel dalam PHP peka terhadap perbedaan huruf kapital dan non kapital, sehingga $subspace, $SubSpace, dan $SUBSPACE adalah tiga buah variabel yang berbeda.

Mari kita coba latih sedikit penggunaan variabel PHP dengan contoh di bawah ini yang merupakan modifikasi dari contoh coba1.php.

<html>
<head>
<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>
</head>
<body>

Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>

<?php

// Berikut ini adalah inisiasi beberapa variabel
$namad = "Jean";
$namat = "Luc";
$namab = "Piccard";

?>

<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>

<?php

echo "Saya $namab, $namad $namat $namab, kapten kapal.</b>";

?>

</body>
</html>

Variabel $namad, $namat, $namab adalah variabel yang dari awal diset sebagai variabel string dan kemudian isinya digunakan pada pemanggilan fungsi PHP echo(). Fungsi echo() merupakan fungsi yang sangat populer di PHP dan umumnya digunakan untuk membentuk keluaran tampilan. Saudara kembar dari fungsi echo() ini adalah fungsi print(). Kode berikut ini dapat digunakan sebagai contoh penggunaan fungsi print() untuk menggantikan fungsi echo(). Anda bisa menyimpan kode ini dengan nama coba2.php.

<html>
<head>
<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>
</head>

<body>

Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Anda! <br>

<?php

// Berikut ini adalah inisiasi beberapa variabel

$namad = "Jean";
$namat = "Luc";
$namab = "Piccard";

?>

<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>

<?php

print("Saya $namab, $namad $namat $namab, kapten kapal.</b>");

?>

</body>
</html>

Berikut ini adalah sebuah contoh mengenai betapa luwesnya penggunaan variable dalam PHP. Simpan kode ini dalam nama coba3.php.

<?php
// Contoh variabel $a
$a = "Testing";

// Kini $a adalah variable jenis String
echo "Nilai a adalah $a (string)<br>";

$a = 55;

// Kini $a adalah variable jenis Integer
echo "Nilai a berubah menjadi $a (Integer)<br>";

$a = 7.5;

// Kini $a adalah variable jenis floating point
echo "Nilai a sekarang menjadi $a (floating point)<br>";

?>

Daftar Peralatan Geordi LaForge Yang Akan Dibeli

Kita telah mengenal dasar-dasar penggunaan variabel dalam PHP. Sekarang kita teruskan perjalanan kita dengan mempelajari penggunaan beberapa operator matematika yang paling berguna untuk menyusun sebuah daftar, katakanlah Geordi LaForge akan menyusun daftar belanja peralatan di markas Federasi Planet untuk ekspedisi di Deep Space 9.

Geordi berencana membeli peralatan:

  • Senjata Phaser 2 buah
  • Tricorder 5 buah
  • Visor Cadangan 1 buah
  • Analyzer Photonik 3 buah

Senjata phaser berharga 7.500 dolar, Tricorder 12.500 dolar, Visor 16.000 dolar dan Analyzer Photonik berharga 2.300 dolar. Sebagai langganan, Geordi mendapatkan diskon 5% dari seluruh jenis peralatan yang dibeli. Bagaimanakah kita menyusun halaman HTML untuk menampilkan tabel daftar peralatan Geordi beserta harga dan total harganya? Anda bisa mencoba mempelajari kode di bawah ini yang dapat Anda simpan dengan nama coba4.php.

<?php

// inisiasi variable yang digunakan

// nama peralatan
$alat_geordi1 = "Phaser";
$alat_geordi2 = "Tricorder";
$alat_geordi3 = "Visor";
$alat_geordi4 = "Analyzer Photonik";

// harga per unit peralatan
$harga_alat_geordi1 = 7500;
$harga_alat_geordi2 = 12500;
$harga_alat_geordi3 = 16000;
$harga_alat_geordi4 = 2300;

// jumlah peralatan yang ada
$jumlah_alat_geordi1 = 2;
$jumlah_alat_geordi2 = 5;
$jumlah_alat_geordi3 = 1;
$jumlah_alat_geordi4 = 3;

// total harga per jenis peralatan
$total_alat_geordi1 = $jumlah_alat_geordi1 * $harga_alat_geordi1;
$total_alat_geordi2 = $jumlah_alat_geordi2 * $harga_alat_geordi2;
$total_alat_geordi3 = $jumlah_alat_geordi3 * $harga_alat_geordi3;
$total_alat_geordi4 = $jumlah_alat_geordi4 * $harga_alat_geordi4;

// hitung grand total nilai peralatan Geordi
$total_ harga = $total_alat_geordi1 + $total_alat_geordi2
+ $total_alat_geordi3 + $total_alat_geordi4;

// besar diskon untuk Geordi
$diskon = 5;

// jumlah total diskon yang diberikan kepada Geordi
$nilai_diskon = ($diskon * $total_harga)/100;

// jumlah yang harus dibayar Geordi
$total_harga_dibayar = $total_harga - $nilai_diskon;

?>

<html>
<head>
<title>Geordi dan Daftar Peralatan Yang Dibeli</title>
</head>
<body>
<center>

<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="3">

<tr>
<td colspan="4" align="center" valign="middle">
<b>Daftar Pemesanan Peralatan Geordi La Forge - NCC1701D</b>
</td>
</tr>

<tr>
<td><b>Nama Peralatan</b></td>
<td><b>Jumlah</b></td>
<td><b>Harga Satuan</b></td>
<td><b>Jumlah Harga</b></td>
</tr>

<?php

// Mulai untuk mengisi tabel daftar dengan data yang ada

?>

<tr>
<td align="left"><?php echo $alat_geordi1; ?></td>
<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi1; ?></td>
<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi1; ?></td>
<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi1; ?></td>
</tr>

<tr>
<td align="left"><?php echo $alat_geordi2; ?></td>
<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi2; ?></td>
<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi2; ?></td>
<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi2; ?></td>
</tr>

<tr>
<td align="left"><?php echo $alat_geordi3; ?></td>
<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi3; ?></td>
<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi3; ?></td>
<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi3; ?></td>
</tr>

<tr>
<td align="left"><?php echo $alat_geordi4; ?></td>
<td align="right"><?php echo $jumlah_alat_geordi4; ?></td>
<td align="right"><?php echo $harga_alat_geordi4; ?></td>
<td align="right"><?php echo $total_alat_geordi4; ?></td>
</tr>

<tr>
<td colspan="3" align="right">Total Harga</td>
<td align="right"><?php echo $total_harga; ?></td>
</tr>

<tr>
<td colspan="3" align="right">
Diskon <?php echo "( $diskon % )"; ?></td>
<td align="right"><?php echo $nilai_diskon; ?></td>
</tr>

<tr>
<td colspan="3" align="right">Jumlah harus dibayar</td>
<td align="right"><?php echo $total_harga_dibayar; ?></td>
</tr>

</table>

</center>
</body>
</html>

Kelihatan seperti program yang panjang dan kompleks? Sebenarnya program ini sederhana saja, hanya karena kita belum menginjak pada cara mengatur aliran dan pengulangan program maka program ini menjadi panjang. Pada saatnya nanti kita akan mampu membuat program dengan maksud yang sama namun dengan cara yang lebih singkat. Sampai di sini, terpaksa Anda relakan saja harus mengetik kode yang cukup panjang terlebih dahulu. Hitung-hitung latihan membiasakan diri dalam struktur kalimat dan penyisipan kode PHP pada format HTML.

Tampilan hasil kode di atas adalah seperti di bawah ini.

Daftar Pemesanan Peralatan Geordi La Forge – NCC1701D
Nama Peralatan Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
Phaser 2 7500 15000
Tricorder 5 12500 62500
Visor 1 16000 16000
Analyzer Photonik 3 2300 6900
Total Harga 100400
Diskon ( 5 % ) 5020
Jumlah harus dibayar 95380

Dalam contoh di atas, kita telah belajar cara melakukan operasi matematis untuk bilangan. Kita telah mencoba mengalikan, menjumlahkan, membagi dan mengurangi. Untuk jenis data string, kita dapat menggabungkan/menyambung dua buah string dengan operator titik (“.”). Contoh berikut ini akan membantu kita untuk lebih mengerti.

<?php

// inisiasi variabel
$a = "USS Enterprise";
$b = "Menurut catatan kapten";
$c = "Mengunjungi Planet Vulcan;

// alternatif pertama
$alt1 = $a . " " . $c . ", " . $b . ".";

// alternatif kedua
$alt2 = $b . ", " . $a . " " . $c . ".";

?>

<html>
<head>
<title>Menggabungkan String</title>
</head>

<body>

String yang pertama adalah: <br>

<?php echo $alt1; ?>

<br><br>

String yang kedua adalah: <br>

<?php echo $alt2; ?>

</body>
</html>

Simpan kode di atas sebagai coba5.php, dan cobalah menjalankannya dari browser. Maka di layar akan muncul hasil seperti ini:

String yang pertama adalah:
USS Enterprise Mengunjungi Planet Vulcan, Menurut catatan kapten.

String yang kedua adalah:
Menurut catatan kapten, USS Enterprise Mengunjungi Planet Vulcan.

USS Enterprise menghadapi Romulan Warbird

Jika Anda berpengalaman dalam bahasa pemrograman C, Anda pasti familiar dengan perintah include yang hampir selalu muncul di awal kode program C. PHP memiliki dua macam fungsi untuk maksud yang sama, namun dengan karakteristik yang khas untuk masing masing fungsi. Fungsi yang pertama adalah fungsi include() dan yang kedua adalah fungsi require(). Anda dapat mencoba contoh berikut ini sebagai gambarannya.

<html>
<head>
<title>Persenjataan dan Perlengkapan Perang Enterprise</title>
</head>

<?php

// Standar Senjata Kapal Perang Kelas Galaxy
require("torpedo.php");
require("laser.php");

// Standar Perisai Kapal Perang Kelas Galaxy
include("shielding.php");

// Standar Mesin Penggerak Kapal Perang Kelas Galaxy
include("impuls.php");
include("warp.php");

?>

<body>
LCAR: Cek kesiapan perlengkapan perang USS Enterprise NCC-1701-D
<ol type="1">
<li> Torpedo : <?php echo $torpedo; ?>
<li> Laser : <?php echo $laser; ?>
<li> Perisai : <?php echo $shielding; ?>
<li> Mesin Impuls : <?php echo $impuls; ?>
<li> Mesin Warp : <?php echo $warp; ?>
</ol>

<br>
Commander La Forge, segera laporkan semua sistem persenjataan telah dicek dan berfungsi dengan baik.
USS Enterprise siap menghadapi Kapal Romulan. <br>

</body>
</html>

Simpan kode di atas dengan nama coba6.php dan panggil melalui browser. Hopla, akan kita dapatkan begitu banyak pesan kesalahan (error). Tentu saja, karena kita belum membuat file-file torpedo.php, laser.php, shielding.php, impuls.php, dan warp.php. Berikut ini adalah kode program untuk file-file tersebut.

[torpedo.php]

<?php

$torpedo = "Four Bays Photon Torpedo";

?>

[laser.php]

<?php

$laser = "Six Laser Canons";

?>

[shielding.php]

<?php

$shielding = "EM Polarization Shielding";

?>

[impuls.php]

<?php

$impuls = "Federation Impulse Power System";

?>

[warp.php]

<?php

$warp = "Matter/Antimatter Reactor (Warp Core)";

?>

Setelah Anda menuliskan semua file yang dibutuhkan seperti contoh di atas, maka jika Anda memanggil program utamanya (coba6.php), PHP secara otomatis akan mengikutsertakan program-program lain yang ditentukan melalui require() dan include(), membaca variabel $torpedo, $laser, $shielding, $impuls, dan $warp, serta menampilkan isi atau nilai dari variabel tersebut pada halaman yang kita panggil.

Apakah require() dan include() itu benar-benar sama cara kerjanya? Tentu saja tidak, sebab jika sama fungsinya tentu tidak selayaknya dibedakan fungsinya. Perbedaan mendasar antara kedua fungsi ini adalah:

  • Fungsi require() akan selalu digantikan oleh isi dari file yang ditunjuk dalam fungsi ini dan tidak dapat digunakan dalam percabangan/perkondisian (seperti perkondisian “jika ini maka require file anu”) , karena file yang ditunjuk akan selalu direferensi tanpa peduli kondisi struktur/aliran script.
  • Fungsi include() akan mengatur pembacaan file yang ditunjuk dapat sesuai dengan kondisi struktur/aliran script, sehingg fungsi ini dapat digunakan pada percabangan/perkondisian.

Melihat ciri-ciri di atas, require() akan sesuai digunakan untuk mereferensi file yang berisikan variabel dan fungsi-fungsi global yang digunakan pada seluruh bagian dari script utama. Sementara include() umumnya digunakan untuk menyisipkan kode program/script atau tag HTML pada program/script utama, misalkan untuk header atau footer setiap halaman dalam sebuah situs.

Catatan yang penting untuk kedua fungsi ini, parser PHP akan meninggalkan mode PHP dan kembali ke mode HTML standar pada saat membaca file yang ditunjukkan oleh kedua fungsi ini. Itu sebabnya pada contoh di atas, semua file yang ditunjuk oleh fungsi-fungsi ini selalu dimulai dengan tag <?php dan diakhiri dengan tag ?> untuk mengembalikan mode file ke mode script PHP.

Contoh penggunaan fungsi include() yang umum untuk header dan footer pada halaman HTML.

<html>
<head>
<title>Title Halaman</title>
</head>

<body>

<?php

include("header.html");

?>

. . . . . isi halaman HTML . . . . .

<br>

<?php

include("footer.html");

?>

</body>
</html>

Dengan misalnya header.html berisi:

<table width="100%" bgcolor="#A0A0A0">
<tr>
<td bgcolor="#0000F0" align="center">LCAR : USS Enterprise</td>
</tr>
</table>

dan footer.html berisi misalkan:

<table width="100%" bgcolor="#A0A0A0">
<tr>
<td bgcolor="#0000F0" align="center">
<font size="-1">(c) United Federation of Planets.</font>
</td>
</tr>
</table>

Dengan struktur halaman web seperti dicontohkan ini, maka kita dapat dengan mudah membuat keseragaman pada halaman-halaman situs/aplikasi yang kita bangun. Perubahan pada header dan footer dapat dilakukan dengan mengedit kedua file ini saja, tanpa perlu mengganti semua halaman situs/aplikasi yang telah dibangun. Bayangkan jika ada 100 halaman, tentu akan sangat memberikan kita waktu luang untuk bersantai daripada jika kita harus melakukan update halaman satu persatu untuk perubahan ini.

Sampai di sini, kita telah belajar konsep membangun blok PHP, sedikit perintah dasar PHP untuk tampilan layar di browser, dasar-dasar variabel, operasi matematis sederhana, cara penyisipan file pada script PHP. Pengetahuan ini akan dipakai sebagai dasar untuk melanjutkan pelajaran bagaimana membuat dan mengoperasikan masukan lewat form HTML. Anda perlu bersabar menantikan bagian kedua dari tulisan ini.

Filed under: Belajar PHP

RSS Indo Flasher Mobile Phone

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Mau Bisnis Pulsa???

server
Bisnis Server Pulsa, mo bisnis server pulsa elektrik all operator tapi bingung cara mulainya? Lanjuuut >>

Pulsa Murah Proses Cepat

supplier pulsa
Stok Pulsa All Operator, Cari Pulsa Murah Disini Tempatnya... Lanjuuut >>

Tips Tawar Menawar Harga Rumah

Info Property
Ada seni & trik tersendiri yang diperlukan orang saat jual beli barang. Yakni, bagaimana tawar-menawar harga.

Indo Flasher

ufs3
Cara Mudah Belajar Service Handphone dengan Ahlinya ada di sini nih..
Baca Selengkapnya »

Elektronik HOBY

Elektronik Hoby
Cara Mudah Belajar ELEKTRONIK dengan Ahlinya ada di sini nih..
Baca Selengkapnya »
Master Digital

bisinis mlm
Server Pulsa

Video Tutorial IM Mau..???

"Video Tutorial" Desaind WebSite & Menghasilkan PASIVE INCOME Mau??? Password aksess :allnitecafe
Klik Disini>>

Top Clicks

  • Tidak ada

Download Skematik Elektronik

Pengunjung ke :

  • 448.113 Pengunjung
free counters

Tukeran Link Yuk Taruh Script Ini Di Blog anda & saya akan Link Balik

<a title="allnitecafe" href="https://allnitecafe.wordpress.com/" target="_blank"> <img src="https://allnitecafe.files.wordpress.com/2009/08/master-digital.gif" border="0" alt="allnitecafe" /></a>
Master Digital Software Pulsa Elektrik