Heboh Foto Foto Terbaru Noordin M Top (In Action)

Foto Foto Terbaru noordin M Top yg saya dapat dari kiriman E-mail teman saya, apabila anda mengenali atau sempat melihat silahkan hubungi RT setempat.

Foto 2 Terbaru Noordin

Foto 2 Penyamaran Noordin

Sumber E-mail Bergulir

Filed under: Berita Terkini, foto noordin, foto terbaru noordin, penyamaran noordin

Noordin Menyamar Pakai Cadar

Mengaku Mahasiwi

Bogor, Warta Kota

Noordin M Top begitu licin bak belut. Wanita bercadar yang menyewa gudang di Kampung Bojong RT 02/04, Kelurahan Cimahpar, Kota Bogor, diduga adalah Noordin yang menyamar sebagai perempuan.

Di rumah itu, Rabu (12/8) malam, polisi menemukan sejumlah bahan peledak. Menurut pemilik gudang, Sugianto atau Ugi (45), gudang berukuran 3 meter x 5 meter tersebut disewa seorang pria muda yang mengaku mahasiswa yang akan melakukan penelitian pembuatan pupuk.

Pria muda itu datang ke rumah Ugi dengan mobil bersama dua orang lainnya, seorang pria dan seorang perempuan bercadar, Februari lalu. Namun, yang turun menemui Ugi hanya si ‘mahasiswa’ (diduga Eko Joko Sardjono yang tewas tertembak di Jatiasih). Sedangkan pria yang lebih tua dan si perempuan bercadar tidak turun dari mobil.

”Orang yang wajahnya mirip Eko itu bilang mau ngontrak buat satu bulan dulu. Dia bilang mau bikin usaha pembuatan pupuk. Dia juga ngaku mahasiswa, tapi saya kurang yakin,” ujar Ugi, Kamis (13/8).

Meski demikian Ugi sempat berbicara dengan ketiga calon penyewa gudang itu. Menurut dia, pria dan wanita bercadar yang tak turun dari mobil berbicara dengan logat Melayu.

”Pria itu perawakannya gempal, jidatnya lebar, dan ada jenggot tipis. Logatnya Melayu. Kalau yang perempuannya perawakannya kecil dan memakai cadar,” kata Ugi. Sementara si mahasiswa yang turun dari mobil, kata dia, berbicara dengan logat Jawa.

Ugi setuju gudang yang akan dia jadikan tempat penggergajian kayu tersebut disewa ketiga orang itu dengan bayaran Rp 200.000 per bulan. ”Waktu itu, mereka tidak bilang kapan mulai nempati gudang ini. Tapi sekitar 10 hari kemudian, mereka mulai menempati gudang,” kata pria yang membuka penampungan barang bekas di sebelah gudang yang disewa tersebut.

Meski demikian, Ugi jarang bertemu dengan para penyewa gudangnya. Ugi sempat meminta penyewa gudang itu menyerahkan fotokopi KTP, namun mereka mengatakan tidak membawa fotokopi KTP dan berjanji akan menyerahkannya pada kesempatan berikutnya. Namun, hingga berbulan-bulan kemudian, para ‘mahasiswa’ itu tidak menyerahkan KTP-nya.

Pada Rabu siang, saat menyaksikan berita tentang pelaku bom Marriott II di televisi, Ugi merasa bahwa Eko Joko Sardjono adalah pria yang mengaku mahasiswa yang menyewa gudangnya untuk penelitian pembuatan pupuk. Eko tewas tertembak dalam penggerebekan oleh Densus 88 di Jatiasih, Bekasi, Sabtu (8/8) dini hari.

”Pas saya lihat tayangan di televisi, saya kok jadi inget sama orang yang pertama datang ke saya untuk menyewa gudang ini. Setelah saya inget-inget, mukanya mirip Eko yang fotonya diperlihatkan polisi,” ujar Ugi.

Ugi mengatakan bahwa gudang tersebut bukanlah miliknya. Dia menyewanya dari Herlan untuk waktu tiga tahun dengan tarif Rp 7 juta. Rencananya gudang semipermanen itu akan dijadikan tempat penggergajian kayu. Tapi, hingga kini rencana itu belum terlaksana. ”Sisa waktu penyewaan masih 1,5 tahun lagi. Makanya, daripada kosong… pas ada orang yang mau sewa saya izinkan,” katanya.

Ugi mengaku jarang bertemu penyewa gudangnya karena sibuk di tempat penggergajian kayu miliknya yang terletak belasan meter dari gudang. Menurut Ugi, mereka datang setiap sepuluh hari ke gudang. Karena jarang bertemu dengan orang yang menyewa gudangnya, dia tidak mengetahui kapan bahan-bahan kimia dibawa ke gudang tersebut.

Karena orang yang menyewa gudangnya menghilang, sebulan lalu Ugi membongkar paksa kunci gembok yang dipasang di pintu masuk bagian belakang. Saat itu dia mendapati gudangnya dipenuhi berbagai macam bahan kimia, baik cair maupun berupa serbuk. Tapi, saat itu Ugi tidak menaruh curiga terhadap temuan tersebut. Barulah ketika melihat ada temuan bom di Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, Ugi teringat dengan bahan-bahan kimia yang ada di gudangnya.

”Selasa sore saya buka lagi gudang itu. Rabu siang saya lapor ke Pak Agus, petugas Bimmas di wilayah ini, yang kemudian diteruskan ke Pak Lurah. Rabu sore polisi datang ke sini untuk melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Di dalam rumah itu, polisi menemukan sejumlah bahan kimia cair, di antaranya NA Sulfat 2 kg, soda api 5 kg, dan belerang 1 kg, zioloid 6 kg, cairan 1 jeriken, dan hydrogen peroxida. Polisi juga menemukan beberapa batang pralon di dalam bangunan itu.

Kombes Saeful Bachri, Kasat II Pelopor Brimob Kedunghalang, mengatakan, bahan-bahan yang ditemukan di gudang itu mirip dengan yang ditemukan di Jatiasih, Bekasi. Menurutnya, jika bahan-bahan kimia itu dibuat jadi bom makan akan tercipta bom berdaya ledak tinggi.

”Temuan dalam bentuk rakitan nggak ada, cuma dalam bentuk bahan dasar saja,” ujarnya di lokasi penemuan.

Pantauan Warta Kota, gudang bercat hijau tersebut berada di perkampungan sepi penduduk, tepatnya di tengah area perkebunan singkong dan jagung. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari pusat kota Bogor. Lokasi bagian dalam gudang sangat kotor, dipenuhi sampah.

Gudang dengan panjang 5 meter itu bagian belakangnya disekat menggunakan bilik untuk kamar mandi. Namun, di kamar mandi hanya ada toilet duduk tanpa bak mandi. Untuk keperluan mandi-cuci-kakus, penyewa gudang harus mengambil air dari sumur yang letaknya di samping kanan bangunan gudang.

Eko Peyang

Kepolisian Wilayah (Polwil) Bogor telah memeriksa enam orang atas penemuan bahan baku bom yang terletak di Kampung Bojong tersebut. Hal itu diungkapkan, Kapolwil Kombes Agung Sabar Santoso. Dia mengatakan, pihaknya telah memeriksa enam saksi terkait kasus penemuan bahan baku bom tersebut.

Enam orang yang sudah diperiksa oleh penyidik itu di antaranya Ugi, Lurah Cimahpar, peneliti pertanian, dan dua warga sekitar.”Kami sedang menyelidiki siapa pemilik bahan-bahan kimia tersebut,” katanya.

Berdasarkan keterangan saksi, semuanya tidak mengetahui secara detail atas penemuan bahan baku peledak. Saat ditanya, apakah bahan peledak itu ada kaitannya dengan Eko Peyang, teroris yang tewas di Jatiasih, Kapolwil mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan adanya keterkaitan.

Saat ini, kata Kapolwil, bahan baku bom yang ditemukan di rumah tersebut sudah dibawa ke Mako Brimob Kelapadua, Depok.”Jadi kasus ini sudah ditangani langsung oleh tim Jihandak Kelapadua,” ujar Kapolwil seusai memberikan pengarahan kepada semua kapolsek di wilayah Polresta Bogor.

Jihad

Sementara itu sasaran Ustaz Saefuddin Jaelani untuk merekrut pengebom bukan hanya Danni Dwi Permana (18) yang sukses melakukan bom bunuh diri di Hotel JW Marriot pada tanggal 17 Juli lalu. Belasan orang lainnya juga sudah didoktrin untuk melakukan jihad. Salah satunya Wildan (18).

Hal ini diungkapkan Sumarno, orangtua Wildan. ”Kata anak saya, Danni Dwi Permana akan melakukan jihad di jalan Allah bersama teman-temannya. Anak saya juga bilang, di Masjid As-Surur itu terdapat buku tentang jihad. Namun, dia saya larang ikut berjihad karena hukummya dosa menurut agama Islam,” ujar Sumarno saat ditemui di rumahnya di cluster Candraloka, Kompleks Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Kabupaten Bogor, Kamis (13/8) siang.

Dia mengatakan, Wildan akrab dengan Danni Dwi Permana karena mereka satu sekolah di SMA Yadika 7. Selain itu, mereka hampir tiap hari bertemu di warnet tempat Danni bekerja sepulang dari sekolahnya.

sumber : wartakota.co.id

Filed under: Berita Terkini, noordin pakai cadar, penyamaran noordin